IHSG Diprediksi Merah Gara-gara Imbal Hasil Obligasi AS Naik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih betah di zona merah. Pasalnya, kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) membuat indeks tertekan.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menjelaskan IHSG juga mendapatkan sentimen negatif dari fluktuasi harga komoditas yang terjadi beberapa waktu terakhir. Dengan demikian, sulit bagi IHSG berlabuh di zona hijau.

“IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal, pergerakan masih berada dalam tren bearish jangka menengah,” ungkap Dennies dalam risetnya, dikutip Rabu (31/3).

Dennies memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.971-6.021 dan resistance 6.145-6.219. Meski diproyeksi melemah, tapi ia menyarankan agar pasar tetap mencermati beberapa saham.

Sejumlah saham yang dimaksud, antara lain PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Sependapat, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG kembali terkoreksi hari ini. Menurutnya, fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan mewarnai pergerakan pasar saham.

“Gelombang tekanan dalam pola gerak IHSG terlihat belum akan berakhir. Hari ini IHSG masih berpotensi mengalami koreksi wajar,” kata William.

Ia meramalkan IHSG berada dalam rentang support 5.960 dan resistance 6.123. Beberapa saham yang bisa dicermati pelaku pasar hari ini, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Sindonews.com

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *