NOC Indonesia Minta Keadilan Soal All England

National Olympic Committee (NOC) Indonesia meminta keadilan kepada Badminton World Federation (BWF) terkait atlet-atlet badminton Indonesia yang dipaksa mundur dari All England 2021.
Setelah mendapat kabar soal nasib atlet Indonesia, Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari langsung berkoordinasi dengan banyak pihak untuk mengetahui kondisi para atlet yang saat ini dipaksa menjalani karantina meski dinyatakan negatif Covid-19.

Okto menyebut NOC akan melayangkan surat protes menunggu PBSI, Kemenpora dan Kementerian Luar Negeri lebih dulu.

NOC juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait demi keadilaan bagi atlet Indonesia. Sebab, kejadian yang dialami atlet badminton di All England dianggap NOC telah menjadi preseden buruk untuk kejuaraan-kejuaraan internasional di cabang olahraga lainnya, termasuk jelang Olimpiade Tokyo 2020.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan panitia penyenggara Olimpiade Tokyo, meskipun All England 2021 tidak masuk sebagai ajang kualifikasi Tokyo. Kami akan memastikan protokol kesehatan di Olimpiade jangan sampai merugikan tim Indonesia. Ini akan jadi referensi yang akan dibawa ke Olimpiade Tokyo.”

“Badminton seperti ideologi di Indonesia. Penggemarnya sama banyak dengan sepak bola. Apa yang terjadi sangat menyakiti masyarakat Indonesia dan NOC Indonesia berdiri untuk kepentingam Indonesia dan akan berjuang maksimal,” tegas Okto.

Sementara itu, Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna mengatakan tidak ada masalah dengan BWF atas kasus yang terjadi. Sebab, keputusan yang dikeluarkan BWF untuk membuat Indonesia mundur dari All England sesuai arahan NHS (National Health Service).

“BWF tidak masalah, BWF profesional dan objektif. Mereka melalukan semua agar bisa dilaksanakan. Tapi itu aturan negara setempat. Yang kami minta sekarang transparansi,” ungkap Agung.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas Bola

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *