2 Staf Terinfeksi Covid-19, AS Tutup Konsulat di Hong Kong

Amerika Serikat (AS) tutup sementara konsulatnya di Hong Kong pada Senin 15 Maret 2021 setelah dua stafnya dinyatakan positif covid-19. dalam wabah baru yang menyebar melalui komunitas ekspatriat kaya di kota itu.

Kedua kasus tersebut muncul selama ‘penguncian penyergapan’. Ini adalah taktik yang digunakan oleh otoritas Hong Kong untuk turun semalaman di blok apartemen, di mana mereka menduga mungkin ada kasus dan menguji semua orang di dalamnya.

“Kami telah menutup Konsulat Jenderal untuk melakukan desinfeksi mendalam dan pembersihan sementara pelacakan kontak dilakukan,” kata konsulat dalam sebuah pernyataan setelah diberitahu tentang kasus-kasus tersebut pada Senin, seperti dikutip AFP, 15 Maret 2021.

Hong Kong telah berhasil menekan infeksi berkat beberapa tindakan karantina yang paling ketat di dunia. Pemerintah setempat telah mencatat sekitar 11.000 infeksi dan 200 kematian sejak pandemi dimulai.

Dalam beberapa hari terakhir, klaster baru yang pertama kali dilacak ke gym kelas atas telah menyapu distrik-distrik kaya yang disukai oleh imigran kerah putih yang menjadi staf industri keuangan dan konsulat kota.

Infeksi di gym telah membengkak menjadi lebih dari 100 infeksi yang dikonfirmasi sementara sekitar 750 orang yang dianggap ‘kontak dekat’ telah dikirim ke lokasi karantina yang dikelola pemerintah.

Infeksi konsulat AS pertama kali dilaporkan oleh Dot Dot News, outlet berita online yang dioperasikan oleh grup media pemerintah pro-Beijing terbesar di Hong Kong.

“Laporan mereka mengklaim bahwa dua staf konsulat meminta kekebalan diplomatik dan menolak untuk dikarantina,” sebut AFP.

Permintaan mendorong seruan dari partai politik pro-Beijing terbesar di Hong Kong untuk memprotes di luar konsulat. Tetapi protes itu dipindahkan ke distrik yang berbeda dan hanya segelintir yang muncul.

Otoritas kesehatan Hong Kong mengatakan, pasangan itu ditempatkan di bangsal isolasi rumah sakit dan konsulat AS mengatakan anggota staf “telah mematuhi semua persyaratan pemerintah Hong Kong untuk kedatangan, pengujian, dan karantina semua personel diplomatik dan anggota keluarga mereka”.

Dalam pernyataan terpisah, konsulat mengatakan, pihaknya mengetahui bahwa beberapa warga AS di Hong Kong memiliki kekhawatiran tentang prosedur karantina dan rawat inap kota yang wajib “terutama sehubungan dengan kemungkinan pemisahan anak-anak dari orang tua mereka”.

Hong Kong menempatkan orang-orang yang dianggap berhubungan dekat dengan pasien virus korona di lokasi karantina selama dua minggu, termasuk beberapa anak dan bayi.

Para pemuda sebelumnya telah dikirim ke fasilitas, tetapi pengawasan dan oposisi menjadi lebih vokal sejak gelombang pandemi covid-19 saat ini melanda sekolah dan lingkungan internasional yang kaya.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : SINDOnews

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *