OPEC+ Beri Sinyal Tak Naikkan Produksi, tapi Minyak Lesu

Harga minyak kembali tertekan pada perdagangan hari ini, Kamis (4/3/2021). Harga minyak masih terkoreksi meski ada sinyal dari OPEC+ yang tak akan menaikkan produksinya di bulan April. Namun mutasi virus Corona penyebab pandemi Covid-19 masih jadi menjadi tekanan utama bagi minyak.

Harga kontrak futures (berjangka) Brent turun 0,17% ke US$ 63,96/barel. Sementara itu di saat yang sama harga kontrak West Texas Intermediate (WTI) melemah tipis 0,07% ke US$ 61,17/barel.

Hari ini para kartel minyak yang tergabung dalam OPEC+ melakukan pertemuan. Beberapa sumber mengatakan bahwa OPEC+ akan tetap mempertahan kan pemangkasan produksi di level saat ini.

Hal tersebut berbeda dengan ekspektasi pasar bahwa grup yang terdiri dari Arab, Rusia dan aliansinya ini bakal meningkatkan produksi sebesar 500 ribu barel per hari (bpd) mulai April.

Masih belum jelas juga apakah Arab Saudi sebagai pemimpin de facto OPEC akan menghentikan pemangkasan produksi minyak sukarela melanjutkannya dari Februari dan Maret atau malah menghentikannya.

Kelompok tersebut menyebut kenaikan harga minyak yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh para pelaku pasar yang memanfaatkan berbagai sentimen positif untuk mengerek harga si emas hitam daripada fundamentalnya di pasar.

OPEC meramal permintaan minyak global pada 2021 tumbuh 5,8 juta bph menjadi sekitar 96 juta bph. Namun di level ini, permintaan minyak masih lebih rendah dari pada 2019 yang sekitar 100 juta bph.

Rusia diharapkan untuk menggenjot produksi minyaknya setelah mendapat lampu hijau dari Arab. Namun pada bulan Februari lalu Rusia gagal meningkatkan produksi karena cuaca dingin yang ekstrem yang menghantam produksi di ladang yang sudah tua.

JP Morgan, yang mengatakan telah berbicara dengan perwakilan Rusia di komite teknis OPEC+ Denis Deryushkin, melaporkan bahwa Rusia melihat beberapa alasan dalam meningkatkan produksi karena pasar minyak mengalami defisit 500.000 bph.

“Rusia percaya bahwa jika output dipertahankan pada tingkat saat ini, pasar akan bergerak ke dalam defisit yang lebih parah,” kata JP Morgan sebagaimana dilaporkan Reuters.. “Karena itu, produksi perlu dipulihkan, tapi kecepatan dan jumlahnya belum diputuskan.”

Sebuah dokumen OPEC+ menyebutkan bahwa saat ini mereka perlu tetap optimisme tetapi harus hati-hati karena ketidakpastian yang terjadi di pasar fisik dan sentimen makro, termasuk risiko dari mutasi Covid-19 yang masih terus meningkat.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : PUSHEP

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *