Benua Afrika Memulai Vaksinasi Covid-19 via Skema Covax

Negara-negara Afrika memulai vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin dari Covax — skema berbagi yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa pihak lainnya. Dua negara pertama yang menerima vaksin Covax di Afrika adalah Pantai Gading dan Ghana.

Di hari pertama bulan Maret, Presiden Ghana Nana Akufo-Addo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 melalui skema Covax.

Akufo-Addo mendorong masyarakat untuk mengikuti vaksinasi dan tidak memercayai sejumlah teori konspirasi seputar vaksin. Sekitar 600 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Covax akan didistribusikan ke seantero Ghana pada Selasa ini, 2 Maret 2021.

“Merupakan hal penting bagi saya untuk memberikan contoh kepada masyarakat, untuk memperlihatkan bahwa vaksin ini aman, sehingga semua orang di Ghana merasa yakin untuk menerimanya,” kata Akufo-Addo, dilansir dari laman BBC.

Distribusi vaksin Covid-19 di Ghana akan difokuskan ke beberapa kelompok rentan, yakni warga berusia di atas 60 tahun, individu dengan penyakit bawaan, serta jajaran pekerja esensial seperti tenaga kesehatan, guru, polisi, dan jurnalis.

Wanita hamil dan mereka yang berusia di bawah 18 tahun belum akan dilibatkan dalam vaksinasi di Ghana. Ini dikarenakan vaksin-vaksin terkini belum terbukti aman di kalangan wanita hamil atau remaja.

Di Pantai Gading, warga mulai mengantre di beberapa pusat vaksinasi untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca sejak Senin pagi. Seorang guru di kota Abidjan, David Elo, mengaku senang mengikuti program vaksinasi pemerintah.

“Jika hari ini semua orang divaksinasi, kami tidak akan ketakutan lagi,” ucapnya.

Menuurut keterangan Covax, vaksinasi perdana di Pantai Gading dan Ghana pekan ini dilakukan lebih awal dari rencana distribusi 11 juta dosis ke beberapa negara yang telah mendaftar.

Setelah Pantai Gading dan Ghana, negara selanjutnya yang akan menerima vaksin dari Covax pekan ini adalah Nigeria.

Skema Covax bertujuan mendistribusikan lebih dari dua miliar dosis vaksin Covid-19 ke 190 negara dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Profesor Gavin Yamey, salah satu tokoh pendiri skema Covax, menegaskan bahwa saat ini terdapat “kebutuhan besar” untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh dunia.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *