Ari Lasso Ungkap Perjuangan Pulih dari Covid-19

Ari Lasso mengisahkan perjuangan dirinya sembuh dari Covid-19. Ia menyebut bahwa Covid-19 yang gejalanya berbeda pada setiap orang membuat dirinya demam tak berkesudahan hingga berhalusinasi.
Hal itu diungkapkan oleh Ari dalam sebuah video yang diunggah Minggu (7/2) di saluran kanal YouTube miliknya. Video itu disebut Ari adalah konten pertama setelah beberapa pekan rehat memulihkan diri dari Covid-19.

Dalam video tersebut, Ari ditemani dua anggota band miliknya yang lain. Keduanya juga sebagai penyintas dan berbagi gejala yang berbeda satu sama lain.

Ari menyebut, dirinya dinyatakan positif Covid-19 jelang ulang tahunnya pada pertengahan Januari lalu, ketika ia justru sedang beristirahat dalam persiapan konser ulang tahun.

“Pada suatu pagi, merasa enggak enak badan, sorenya rekaman di studio sini. Badan meriang seperti pada umumnya. 36,8-36,9 [derajat Celsius] lah sumeng greges. Besoknya bangun tidur sakit, mulai di atas 37, kasih obat, malamnya di hari itu habis tiga [obat],” kata Ari.

Nyatanya Ari masih demam hingga keesokan hari. Ia pun memeriksakan diri dengan tes antigen dan mendapatkan hasil positif yang dilanjutkan dengan isolasi mandiri.

Ari menyebut hasil pemeriksaan awal dirinya masih terbilang bagus. Ia menyebut hanya merasakan demam dari sekian banyak gejala Covid-19 yang pernah tercatat.

“Demam tidak berkesudahan, badan sakit sampai hari ketiga. Istilahnya tuh kayak dicubitin satpam, kayak dicubit konsisten terus-terusan,” kata Ari sambil memeragakan mencubit seluruh badannya.

Ari masih menjalani isolasi mandiri sesuai dengan petunjuk dokter. Setelah memeriksakan diri kembali pada 17 Januari, tepat di hari ulang tahunnya, ia mendapati bahwa hasil CT scan thorax dan tes darahnya tak bagus.

“Jadi makanya 11 hari demam enggak turun-turun, capek lho, naik-turun naik-turun. Habis mandi, keringatan, enak. Malamnya demam lagi. Habis makan malam, minum obat bisa tidur. Tapi pas bangun pagi pertama yang diambil kan cek tubuh, aduh 38, badannya enggak enak,” papar Ari.

“Psikis saya mulai goyah. Ternyata tanggal 18 [Januari] itu, saya mandi mulai ngos-ngosan. Saya enggak menyebutnya sebagai sesak sih. Saya tuh [napasnya] pendek-pendek tapi begitu ambil napas panjang itu enggak bisa, batuk. Batuknya menyakitkan,” lanjutnya.

“Coba tes oksimeter [hasilnya] rendah, di bawah rata-rata agak jauh. Karena biasa latihan pernapasan buat nyanyi, ini saya coba kendalikan sembari menunggu kamar. Bisa naik lho, [caranya] kayak meditasi,” kata Ari.

Setelah mendapatkan kamar di sebuah rumah sakit akibat gejala Covid-19 yang dialami semakin berat, Ari pun bergegas mempersiapkan diri. Namun ia mengaku sekadar beres-beres barang keperluannya sendiri amatlah berat akibat efek Covid-19 tersebut.

Ari Lasso mengaku bahwa dirinya tak mendapatkan kamar rumah sakit seperti yang biasanya. Ari menyebut kamar perawatannya amat kecil, tak berjendela.
“Tapi saya salut saya sama RS yang merawat saya. RS-nya enggak bagus, kamarnya sangat kecil, mungkin kalau yang enggak punya mental baja mungkin bakal drop. Kamarnya super kecil, enggak ada jendela, tapi penanganannya top,” kata Ari.

Setelah dirawat di rumah sakit yang tak ia sebutkan tersebut, kondisi Ari berangsur membaik. Ia mulai kembali bisa mencium aroma, nafsu makannya membaik, dan dokter menyebut penyakit Covid-19 dalam tubuhnya terkendali oleh imun dirinya.

Ari menyebut dirinya berjuang untuk memperoleh tes negatif sekitar 15 hari, yang ia sebut terbilang cepat dibanding anggota bandnya yang lain yang mencapai 24 hari. Salah satu trik Ari untuk bisa segera pulih adalah menyemangati dirinya sendiri.

“Tapi yang berat sampai sekarang adalah infeksi paru, Covid-19 meninggalkan luka-luka di paru-paru,” kata Ari.

“Sampai sekarang saya napasnya masih pendek dan satu hal yang perlu kita ingatkan [bagi penyintas], jangan khawatir kalau lima hari pertama [negatif] mengalami halusinasi,” lanjutnya.

Ari mengaku dirinya mengalami linglung sebagai akibat long-covid, terutama terkait tidur. Ia menyebut bingung membedakan antara tidur, mimpi, atau sekadar beristirahat.

“Hari pertama pulang ke rumah, pas negatif, saya mimpi horor sangat mengerikan sampai doa ke Tuhan ‘jangan mimpi kayak gini dong’. Saya ketakutan, mimpi kayak dari bawah kasur keluar makhluk-makhluk enggak jelas, dan kebawa sampai siangnya dan takut buat tidur,” kata Ari.

“Untung saya komunikasi sama yang lain yang juga Covid bergejala dan ternyata mengalami hal yang sama. Habis itu ya tenang, jadi harus dilewatin saja,” lanjutnya.

Ari Lasso kini mengaku masih dalam proses pemulihan seutuhnya dan memilih hanya berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya. Ia pun berpesan kepada seluruh pihak untuk tetap melakukan protokol kesehatan karena Covid-19 ini “menyiksa”.

“Tetap jaga jarak, jaga kesehatan, pakai masker, karena apa? Kami ini sangat disiplin, tapi tetap kena. Tetap kecolongan,” kata Ari. “Protokol jalankan, imun ditingkatkan. Covid-19 ini sangat tahu apa yang ada di otak dan hati kita. Saat kita drop, dan itu ikutan mengganas,”

“Mudah-mudahan yang penyintas segera pulih. Untuk yang masih bekerja di luar dan bertemu banyak orang jaga kesehatan dan protokol, mudah-mudahan enggak kena Covid. Buat yang masih kena, semangat! Pokoknya semangat aja gaes! Jangan pikirin yang berat dan enggak-enggak dan yang enggak perlu dipikir.” lanjut Ari Lasso.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *