Rupiah Menguat, Kembali ke Level Rp13.992 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.992 per dolar AS pada perdagangan Jumat (22/1) pagi. Mata uang Garuda tercatat menguat 0,02 persen dibandingkan kemarin sore, yaitu Rp14.000 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,06 persen, won Korea Selatan melemah 0,02 persen.

Kemudian, peso Filipina melemah 0,04 persen, yuan China 0,08 persen, ringgit Malaysia melemah 0,15 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,06 persen.

Sebaliknya, dolar Taiwan menguat 0,11 persen dan rupee India menguat 0,04 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,18 persen dan dolar Australia menguat 0,12 persen. Namun, dolar Kanada melemah 0,18 persen dan franc Swiss melemah 0,01 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pagi ini tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat menguat kembali sejak kemarin. Kenaikan ini merefleksikan optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi dan kenaikan tingkat inflasi AS.

“Kenaikan yield ini mendorong kembali penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, dan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, pelemahan rupiah mungkin terbatas karena ekspektasi stimulus besar AS yang meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko.

Di samping itu, kemarin Bank Indonesia (BI) juga menyatakan optimismenya bahwa aliran dana asing ke Indonesia akan meningkat seiring dengan prospek pemulihan ekonomi.

“Hari ini potensi kisaran pergerakan rupiah berada di Rp13.980 per dolar AS dan Rp14.050 per dolar AS,” pungkasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : suara pemred

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *