4 Cara Presiden AS Joe Biden Pulihkan Ekonomi di Era Pandemi

Joe Biden baru saja dilantik sebagai Presiden AS pada Rabu siang (20/1) waktu setempat. Selama kampanye, Biden berjanji untuk memulihkan ekonomi dan mempercepat penanganan pandemi covid-19 melalui sejumlah strategi.

Berikut 4 cara Joe Biden merealisasikan janjinya tersebut, seperti dilansir dari CNN Business, Kamis (21/1):

Penanganan Covid-19

Rencana Biden pada hari pertama bekerja adalah mengendalikan krisis covid-19. Sejumlah cara akan ditempuh Biden, meliputi memperbanyak test covid-19 melalui drive-thru di seluruh negara, berinvestasi dalam layanan test covid-19 di rumah, dan mempekerjakan setidaknya 100 ribu orang AS untuk melakukan pelacakan kontak.

Ia juga ingin menginvestasikan US$25 miliar untuk pembuatan dan distribusi vaksin corona, sehingga setiap penduduk AS bisa mendapatkan vaksin gratis.

Selain itu, Biden akan menyediakan dana untuk pemerintah negara bagian, sehingga mereka tidak kekurangan anggaran untuk mengatasi pandemi covid-19 di wilayahnya.

Penerimaan Negara

Biden memiliki sejumlah cara untuk menggenjot penerimaan negara, khususnya dari sisi perpajakan. Ia mengatakan tidak akan menaikkan pajak bagi orang yang berpenghasilan kurang dari US$400 ribu per tahun.

Namun, cara untuk meningkatkan penerimaan perpajakan, meliputi kenaikan tarif pajak bagi wajib pajak berpenghasilan tertinggi menjadi 39,6 persen dari sebelumnya 37 persen yang berlaku sejak sejak pemerintahan Presiden Barack Obama.

Lalu, Biden juga akan mengerek pajak perusahaan dari 21 persen menjadi 28 persen. Ia juga mewajibkan perusahaan AS untuk membayar pajak minimum 21 persen atas pendapatan dari luar negeri.

Biden juga akan memberikan penalti pajak bagi perusahaan yang memindahkan usahanya ke luar negeri, tetapi menjual produknya kembali ke AS.

Selain itu, ia akan memungut pajak atas pendapatan investasi lebih dari US$1 juta per tahun. Besaran pajak setara dengan pajak gaji mereka setiap tahunnya.

Sebuah studi dari Wharton School of the University of Pennsylvania memprediksi strategi perpajakan Biden mampu meningkatkan pendapatan negara US$2,3 hingga US$2,6 triliun selama 10 tahun ke depan. Namun demikian, dampaknya minim kepada Produk Domestik Bruto (PDB).

Lapangan Kerja

Biden berencana menciptakan setidaknya 5 juta lapangan pekerjaan baru di sektor manufaktur. Karena itu, ia ingin menginvestasikan US$400 miliar pada proses pengadaan, sehingga diharapkan mendorong permintaan untuk produk dan jasa layanan AS.

Selain itu, Biden akan menanamkan modal US$300 miliar untuk penelitian dan pengembangan di bidang teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan teknologi 5G.

Selain itu, upah minimum federal yang saat ini dipatok sebesar US$7,25 per jam akan dinaikkan menjadi setidaknya US$15 per jam.

Prioritas lain dalam rencana Biden adalah mempromosikan kesetaraan ras. Ia akan mendanai inisiatif investasi negara bagian untuk pengusaha ras Black and Brown, serta menyediakan pinjaman bisnis hingga US$100 miliar yang berbunga rendah untuk komunitas Black and Brown melalui program pinjaman negara bagian.

Pinjaman Siswa

Biden meminta agar pinjaman siswa senilai US$10 ribu dibatalkan karena pandemi covid-19.

Biden juga ingin menggandakan jumlah maksimum hibah Pell dan meningkatkan jumlah siswa yang dapat mengakses bantuan keuangan.

Selanjutnya, siswa yang secara historis bersekolah di perguruan tinggi kulit hitam atau lembaga yang melayani kaum minoritas, serta berpenghasilan hingga US$125 ribu harus mendapatkan pengampunan pinjaman.

Selain itu, Biden akan membebaskan biaya sekolah bagi keluarga siswa yang pendapatan di bawah US$125 ribu.

Proposal Tambahan

Biden juga berencana untuk mengadopsi proposal reformasi kebangkrutan Elizabeth Warren. Ini akan merampingkan proses kebangkrutan dan memungkinkan orang yang mengajukan kebangkrutan untuk menyisihkan dananya.

Dia juga ingin memperluas hak perlindungan pekerja dan memudahkan pekerja untuk bergabung dengan serikat pekerja.

Di bidang infrastruktur, Biden akan mengusulkan proposal dana senilai US$1,3 triliun selama 10 tahun.

Tujuannya, mendorong pekerja kelas menengah AS lebih kompetitif dalam skala global, mendorong AS mengadopsi lebih banyak energi bersih, dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *