Usai Vaksinasi RI, Rupiah Lesu ke Rp14.090 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.090 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (14/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 30 poin atau 0,21 persen dari Rp14.060 per dolar AS pada Kamis (14/1) sore.

Rupiah melemah bersama beberapa mata uang Asia pada pagi ini, seperti won Korea Selatan melemah 0,36 persen dan yuan China minus 0,02 persen. Dolar Hong Kong stagnan.

Sedangkan,dolar Singapura menguat 0,15 persen, baht Thailand 0,13 persen, yen Jepang 0,05 persen, dan ringgit Malaysia 0,04 persen.

Sementara mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Dolar Australia menguat 0,24 persen, poundsterling Inggris 0,1 persen, franc Swiss 0,09 persen, euro Eropa 0,07 persen, dolar Kanada 0,07 persen, dan rubel Rusia 0,04 persen.

Kendati melemah, Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan potensi penguatan nilai tukar rupiah masih ada. Proyeksinya, rupiah berada di kisaran Rp13.980 sampai Rp14.150 per dolar AS pada hari ini.

“Dari dalam negeri, vaksinasi masih memberikan sentimen positif ke rupiah,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Sementara mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Dolar Australia menguat 0,24 persen, poundsterling Inggris 0,1 persen, franc Swiss 0,09 persen, euro Eropa 0,07 persen, dolar Kanada 0,07 persen, dan rubel Rusia 0,04 persen.

Kendati melemah, Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan potensi penguatan nilai tukar rupiah masih ada. Proyeksinya, rupiah berada di kisaran Rp13.980 sampai Rp14.150 per dolar AS pada hari ini.

“Dari dalam negeri, vaksinasi masih memberikan sentimen positif ke rupiah,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin covid-19 dari Sinovac, perusahaan farmasi China. Hal ini sekaligus menjadi penanda bahwa program vaksinasi nasional resmi dimulai di tanah air.

Di internasional, rupiah juga mendapat ‘tenaga’ dari penurunan tingkat imbal hasil atau yield surat utang AS, US Treasury bertenor 10 tahun yang terus merosot dari 1,11 persen ke 1,08 persen.

“Sentimen di atas bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini,” imbuhnya.

Tak hanya itu, rupiah juga ditopang oleh optimisme pelaku pasar keuangan soal rencana stimulus fiskal AS yang lebih besar di bawah pemerintahan Joe Biden. Optimisme ini bisa mendukung penguatan aset berisiko.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Sabba.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *