Arab Bakal Pangkas Produksi, Harga Minyak Menguat

Harga minyak mentah dunia meningkat pada akhir perdagangan Selasa (12/1) waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan didorong oleh rencana Arab Saudi untuk membatasi pasokan minyak untuk mengimbangi kekhawatiran pasar terhadap peningkatan kasus penularan covid-19.

Mengutip Antara, Rabu (13/1), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret naik 92 sen atau 1,7 persen ke level US$56,58 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka west texas intermediate (WTI) naik 96 sen atau 1,8 persen ke level US$53,21 per barel.

Arab Saudi berencana untuk memangkas produksi dengan tambahan 1 juta barel per hari (bph) pada Februari dan Maret 2021. Hal ini agar persediaan tetap terkendali.

Keputusan Arab Saudi untuk memotong produksi minyak adalah bagian dari kesepakatan yang dipimpin OPEC.

Pasalnya, pemangkasan produksi tahun lalu berhasil memulihkan harga minyak yang sempat berada di posisi terendah pada April 2020 lalu.

Sementara, produksi minyak mentah AS diperkirakan turun 190 ribu barel per hari (bph) menjadi 11,1 juta barel per hari pada 2021. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya yang turun 240 ribu barel per hari.

Penguatan harga minyak juga didukung oleh prospek peningkatan stimulus ekonomi di AS. Presiden terpilih Joe Biden berjanji akan menambah stimulus dalam jumlah triliunan.

Kendati demikian, pergerakan harga minyak masih akan terpengaruh oleh perkembangan kasus covid-19. Jika penularan meningkat, maka dampaknya akan buruk untuk komoditas tersebut.

Sebelumnya, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret merosot 33 sen menjadi US$55,66 per barel. Sementara, harga minyak mentah berjangka west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik tipis 1 sen ke level US$52,25 per barel.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *