Darurat Corona di Tokyo, WNI Diminta Kurangi Bepergian

Kedutaan Besar RI di Tokyo mengimbau seluruh warga Indonesia di Jepang, terutama di ibu kota, untuk semakin waspada dan patuh terhadap kebijakan pemerintah setempat terkait penanggulangan penularan virus corona (Covid-19).

Imbauan itu ditetapkan menyusul kebijakan pemerintah Jepang yang kembali menetapkan status darurat corona di Tokyo dan tiga daerah sekitarnya yakni Kanagawa, Chiba, dan Saitama. Kebijakan tersebut berimbas pada 30 persen penduduk Jepang dan akan berlaku mulai besok, Jumat (8/1).

Melalui video yang dirilis media sosial KBRI Tokyo, Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, meminta seluruh WNI di Jepang untuk kurangi bepergian kecuali untuk kepentingan mendesak.

“Saya meminta seluruh WNI di Jepang, pertama untuk patuh kepada pemerintah Jepang dalam hal protokol kesehatan Jepang dan aturan lainnya seperti keluar masuk Jepang,” kata Heri.

“Kedua, tingkatkan kehati-hatian dan kurangi bepergian terutama ke tempat-tempat ramai kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak,” tuturnya menambahkan.

Pemberlakuan status darurat ini dikeluarkan setelah kasus virus corona mencapai rekor baru di ibu kota Tokyo mencapai 2.400 kasus baru.

Pengetatan aturan kali ini dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di kelab malam dan restoran, yang selama ini menjadi tempat dengan risiko tertinggi transmisi virus corona. Seluruh restoran dan bar hanya dibolehkan buka hingga pukul 20.00 waktu setempat.

Pembatasan ini akan menargetkan sejumlah bisnis seperti restoran dan bar, seperti larangan menjual alkohol setelah pukul 19.00 dan jam operasional yang hanya diperbolehkan hingga pukul 20.00.

Penduduk Tokyo juga diminta untuk tidak bepergian ke luar rumah setelah pukul 20.00.

Dengan status darurat corona, pemerintah Jepang juga meminta perkantoran di Tokyo dan tiga wilayah sekitarnya untuk memaksimalkan bekerja dari rumah masing-masing dengan tujuan mengurangi kepadatan komuter hingga 70 persen.

Sebelum status darurat diterapkan, Tokyo dan sebagian besar wilayah di Jepang sudah memasuki era baru atau new normal. Kegiatan bisnis dan perkantoran sudah berjalan seperti biasa, tempat hiburan dan publik juga sudah beroperasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Sejumlah tempat hiburan seperti museum, galeri, hingga theme park Disneyland juga sudah dibuka. Pemerintah Jepang juga telah mendorong warga untuk bepergian dan berwisata di dalam negeri dengan kampanye Go To Travel.

Namun, kampanye itu kabarnya dihentikan menyusul lonjakan kasus corona yang terjadi sejak akhir 2020.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *