PSBB Jawa-Bali Tekan Rupiah ke Rp13.905 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.905 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (7/1) pagi. Posisi tersebut melemah 0,07 persen dibandingkan perdagangan Rabu (6/1) sore di level Rp13.895 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persen, rupee India menguat 0,09 persen, yuan China menguat 0,09 persen, ringgit Malaysia menguat 0,34 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,10 persen.

Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,09 persen, won Korea Selatan melemah 0,22 persen dan peso Filipina melemah 0,03 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Kanada menguat 0,02 persen dan franc Swiss menguat 0,07 persen. Di sisi lain, poundsterling Inggris melemah 0,12 persen dan dolar Australia terpantau stagnan.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi sentimen eksternal di mana prospek stimulus Amerika Serikat yang lebih besar bisa digulirkan dengan mudah oleh pemerintah Presiden Terpilih AS Joe Biden karena Partai Demokrat hampir pasti menguasai senat.

“Tapi di sisi lain, rencana PSBB di Jawa dan Bali bisa memberi tekanan ke rupiah karena kebijakan ini berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi tanah air,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.

Dengan dua sentimen tersebut, menurut Ariston, nilai tukar rupiah masih bisa menguat meski terbatas. “Hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.850 per dolar AS sampai Rp13.950 per dolar AS,” tandasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *