Menilai Kinerja PSSI Sejak Dipegang oleh Mochamad Iriawan

Pada tanggal 2 November 2019, Komjen. Pol. (Purn.) Mochamad Iriawan telah resmi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Ketika itu, Iriawan menang mutlak pada kongres Luar Biasa PSSI dengan memperoleh suara 82 di hotel Shangri-La Jakarta. Lantas, bagaimana performa PSSI sejak dipegang oleh Iriawan selama satu tahun lebih?

Pada awalnya, Iwan Bule -sapaan akrabnya- membuat sebuah gebrakan yang bisa dibilang patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, Iriawan menunjuk mantan pelatih Tim Nasional Korea Selatan, Shin Tae-Yong untuk membesut Tim Nasional Indonesia senior dan juga Tim Nasional Indonesia U-19.

Tidak hanya itu, perhatian Iriawan terhadap perkembangan Timnas U-19 memang patut diapresiasi. Sebab, Iwan Bule getol mengirimkan para pemain muda berbakat itu untuk melakukan pemusatan ke luar negeri. Setelah satu bulan melakukan pemusatan latihan di Kroasia, tim Garuda Nusantara akan melanjutkan pemusatan dengan berangkat ke Spanyol.

Dengan melakukan pemusatan latihan yang intens dan juga melakukan sejumlah pertandingan ujicoba melawan tim-tim besar di negara yang bersangkutan, permainan para pemain Garuda Nusantara diharapkan bisa berkembang agar bisa berbicara banyak di ajang Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20 2021.

Sayang, Iriawan harus memutar otak kembali. Pasalnya, Badan Sepakbola Dunia (FIFA) memutuskan untuk mengundurkan jadwal Piala Dunia U-2021 ke-2023.

Alhasil, berita itu membuat Timnas U-19 yang sedang dipersiapkan untuk berlaga ke ajang Piala Dunia pun dipastikan batal. Hal ini yang membuat PSSI harus memutar otak lagi.

Seandainya PSSI tetap menjalankan program sebelumnya dimana membuat kompetisi untuk usia muda (EPA). Sebagai gambaran PSSI sebelumnya mulai membuat kompetisi EPA di tahun 2018 mulai kelompok U-16. Setelah kompetisi EPA berjalan, dilanjutkan dengan membuat program Garuda Select.

Salah satu yang harus diperhatikan oleh PSSI adalah Timnas Indonesia Senior. Kenapa PSSI tidak memberikan perhatian yang sama terhadap skuat Garuda -julukan Timnas Senior-? Padahal, kesuksesan sebuah federasi terletak dari prestasi timnas seniornya, bukan timnas U-16, U-19 atau U-23.

Bukti Timnas Indonesia senior tidak mengalami perkembangan adalah berdasarkan peringkat keluaran terbaru yang dikeluarkan oleh FIFA. Saat ini, skuat Garuda berada di peringkat 173 dunia, setara dengan Kamboja.

Memang pandemi COVID-19 menjadi salah satu penyebab peringkat Timnas Indonesia terpuruk di FIFA. Tapi, PSSI harus segera memikirkan berbagai cara agar skuat Garuda dapat terbang tinggi lagi dan juga menjadi Macan Asia seperti jaman dulu.

Tidak hanya sampai disitu, kinerja PSSI jaman sekarang ini patut dipertanyakan. Sebab, sepakbola wanita benar-benar mati di kepengurusan yang dipimpin oleh Iwan Bule itu. Jangankan untuk membentuk Timnas Putri.

Sumber : Akurat.co
Gambar : Akurat.co

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *