Ada Harapan Ekonomi Bakal Bangkit, Wall Street Terungkit

Bursa saham New York ditutup variatif cenderung menguat hari ini. Investor mulai melihat bahwa sektor-sektor usaha yang terpukul akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) bakal bangkit.

Pada Kamis (24/12/2020), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 ditutup menguat masing-masing 0,38% dan 0,07%. Namun Nasdaq Composite terkoreksi 0,29%.

Indeks Nasdaq banyak diisi oleh perusahaan-perusahaan teknologi yang mendulang untung saat warga #dirumahaja karena kebijakan pembatasan sosial (social distancing) untuk menekan penularan virus corona. Jadi ketika ada harapan aktivitas masyarakat kembali normal, sektor ini bakal melambat.

“Ada sinyal yang menggembirakan bahwa sektor-sektor usaha yang terdampak pandemi akan membaik. Ini menandakan bahwa harapan itu ada. Ketika Anda melihat sektor migas dan pariwisata bangkit, maka pasar mulai memasukkan harapan dalam perhitungan mereka,” papar Matthew Keator, Managing Partner di Keator Group yang berbasis di Massachusets, seperti dikutip dari Reuters.

Beberapa saham yang menjadi top gainers di DJIA adalah emiten migas Chevron (1,58%) serta maskapai penerbangan American Airlines Group (2,65%) dan Unites Airlines Holdings (2,65%). Dua maskapai penerbangan itu berencana memanggil kembali karyawan yang dirumahkan seiring harapan membaiknya mobilitas masyarakat karena kehadiran vaksin-anti-virus corona.

“Gaji karyawan akan segera dipulihkan. Karyawan akan dipanggil kembali secara bertahap,” ungkap memo American Airlines kepada para karyawan yang ditandatangani oleh CEO Doug Parker dan Presiden Robert Isom.

Ya, AS memang sudah memulai proses vaksinasi. Otoritas pengawas obat dan makanan AS (US Food and Drug Administration/FDA) telah merilis izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) kepada dua vaksin yaitu Pfizer-BioNTech dan Moderna. Pfizer berkomitmen menambah pasokan vaksin sebanyak 100 juta dosis untuk warga AS pada Juli 2021, kabar yang membuat harga sahamnya melonjak 1,9%.

Data ketenagakerjaan terbaru juga menambah optimisme investor. Pada pekan yang berakhir 19 Desember 2020, jumlah klaim tunjangan pengangguran berkurang 89.000 menjadi 803.000. Jauh lebih rendah ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 885.000.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Pemayung.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *