Stimulus Fiskal AS Buat Harga Minyak Pecah Rekor Tertinggi

Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada perdagangan Kamis (17/12). Harga komoditas tersebut menyentuh level tertingginya dalam sembilan bulan terakhir.

Mengutip Antara, Jumat (18/12), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik 42 sen menjadi US$51,5 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik 54 sen menjadi US$48,36 per barel.

Kenaikan harga minyak terjadi lantaran investor optimistis stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) jilid II akan segera diterbitkan.

Anggota parlemen AS disebut-sebut telah mendekati kesepakatan terkait paket insentif covid-19. Nilai bantuan itu mencapai US$900 miliar.

Selain itu, permintaan penyulingan minyak naik hingga pecah rekor di China dan India. Hal ini semakin menambah sentimen positif untuk harga minyak.

Ditambah, persediaan minyak mentah di AS turun 3,1 juta barel dalam sepekan hingga 11 Desember 2020. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan realisasi itu jauh lebih baik ekspektasi analis yang memproyeksi penurunannya cuma 1,9 juta barel.

“Tapi apakah harga minyak bisa tetap tinggi dan mempertahankan kenaikan ini masih dipertanyakan di tengah kerusakan permintaan yang disebabkan lockdown,” kata Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy.

Sebelumnya, harga minyak mentah dunia juga berakhir di zona hijau. Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent pengiriman Februari menguat 32 sen menjadi US$51,08 per barel di London ICE Futures Exchange dan WTI naik 20 sen menjadi US$47,82 per barel di New York Mercantile Exchange.

 

 

 

 

Sumber : .cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *