Vaksinolog Minta Masyarakat Waspada Hoaks Vaksin Covid-19

Indonesia masih berjuang menghadirkan vaksin Covid-19 untuk mewujudkan vaksinasi nasional dengan masyarakat terus menunggu kehadiran vaksin tersebut.

Vaksinolog dan dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe menanggapi dinamika di masyarakat yang sudah tidak sabar menunggu tahapan selanjutnya dari program vaksinasi ini.

“Saya sekarang melihat kecenderungan banyak orang berspekulasi padahal ini masih berproses. Badan POM masih melakukan kajian-kajian dan tidak akan ada vaksinasi apapun sebelum izin dari Badan POM keluar. Ini adalah upaya Pemerintah untuk memastikan bahwa vaksin yang kita gunakan betul-betul aman dan efektif,” ujar Dirga dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19 Nasional, Rabu (16/12).

Dia juga mengingatkan masyarakat bahwa dalam mencari informasi tentang vaksin juga harus berhati-hati.

“Carilah informasi yang terpercaya karena di luar sana banyak beredar informasi hoaks yang kurang bisa dipercaya,” katanya.

Sementara itu, Covid-19 memiliki spektrum gejala yang luas pada penderitanya, mulai dari tidak bergejala sama sekali hingga bergejala berat yang menyebabkan proses identifikasi pasien menjadi semakin sulit.

“Bahkan penelitian menunjukkan bahwa 40 persen pasien Covid-19 tidak bergejala. Meskipun begitu, penting untuk diketahui, baik bergejala atau tidak, semua pasien Covid-19 ini bisa menularkannya ke orang lain,” terangnya.

Cherryl Hatumesen, penyintas Covid-19, membenarkan keterangan Dirga. Selaku penyintas, dia awalnya tidak merasakan gejala berat sebelum akhirnya melakukan tes swab dan terbukti positif.

Menurut Cherryl, dalam menghadapi Covid-19 perlu kedewasaan diri untuk tidak takut mengakui apabila tertular agar bisa melindungi orang-orang di sekitar.

“Virus Covid-19 ini benar-benar ada. Jadi sambil menunggu vaksin nanti, protokol 3M [memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak] harus tetap dijalankan,” katanya.

Cherryl menyebutkan bahwa selama ini upaya-upaya pencegahan dari penularan penyakit memang kerap diremehkan oleh sebagian masyarakat. Hal itu pun diakui pernah ia alami langsung.

“Sebelum ini kita selalu meremehkan masalah kesehatan karena menganggap diri kuat. Sekarang setelah dirawat karena Covid-19, saya mengikuti dokter paru saya yang menyarankan mengurangi karbohidrat dan memperbanyak protein untuk meningkatkan imunitas tubuh,” ujarnya.

Dia pun mengaku selalu memakai masker dan menggunakan hand sanitizer.

“Karena terbukti dengan menjalankan protokol 3M, teman-teman di kantor tidak ada yang tertular dari saya,” katanya.

Lebih lanjut, Dirga mengatakan wabah penyakit termasuk Covid-19 tak akan hilang dengan sendirinya. Dibutuhkan upaya dari berbagai pihak untuk menumpas virus Corona dari suatu wilayah.

“Tidak benar jika virus Covid-19 akan hilang dengan sendirinya. Ada jutaan kematian akibat virus ini di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kita tidak bisa berdiam diri, ekonomi kita terpukul, bekerja juga menjadi sulit,” ujar Dirga.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *