Penjaga Perdamaian Rusia Dikerahkan ke Nagorno-Karabakh

Pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke wilayah sengketa Nagorno-Karabakh pada Selasa, 10 November. Pengerahan dilakukan usai Azerbaijan dan Armenia menyepakati gencatan senjata.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, dan dirinya telah menandatangani sebuah perjanjian pada Senin kemarin.

Perjanjian itu menyatakan “penghentian total semua tembakan dan segala bentuk aksi bermusuhan” di wilayah Nagorno-Karabakh.

Putin menegaskan, Azerbaijan dan Armenia kini sudah sepakat untuk berhenti melakukan tindakan apapun terkait konflik di Nagorno-Karabakh.

Dilansir dari laman Xinhua pada Rabu, 11 November 2020, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengerahkan 1.960 personel penjaga perdamaian ke Nagorno Karabakh.

“Penjaga perdamaian yang dikerahkan terdiri dari 1.960 personel militer, 90 kendaraan lapis baja, 380 kendaraan dan peralatan-peralatan khusus,” ujar Kemenhan Rusia.

Menurut keterangan lanjutan dari Putin, Azerbaijan dan Armenia kini akan bertukar tahanan dan juga korban tewas dalam konflik di Nagorno-Karabakh. Tidak hanya itu, semua akses transportasi serta kegiatan perekonomian menuju Nagorno-Karabakh akan kembali dibuka.

Orang telantar di dalam negeri (IDP) dan pengungsi akan diizinkan kembali ke Nagorno-Karabakh dan area di sekitarnya di bawah perlindungan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsian.

“Kami menilai perjanjian ini akan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk jangka panjang. Perjanjian ini juga menetapkan format penuh dari penyelesaian krisis di sekitar Nagorno-Karabakh demi kepentingan masyarakat Armenia dan Azerbaijan,” ungkap Putin.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *