Hadapi Lonjakan Covid, Spanyol Umumkan Lagi Darurat Nasional

Pemerintah Spanyol mengumumkan penerapan keadaan darurat nasional lagi karena menyikapi lonjakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) atau gelombang kedua di negeri tersebut, Minggu (25/10).

“Situasi yang kita lalui ini ekstrem,” ujar Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dalam pernyataannya yang disiarkan televisi lokal seperti dikutip dari AFP.

Keputusan penerapan kembali keadaan darurat nasional itu diambil setelah rapat kabinet selama sekitar dua setengah jam. Langkah itu sendiri ditempuh pada Minggu setelah ada seruan dari berbagai wilayah di Spanyol agar otoritas setempat boleh memberlakukan jam malam sendiri.

Pada akhirnya, pemerintah pusat Spanyol yang berada di Kota Madrid pun memutuskan jam malam akan berlangsung dari pukul 22.00-06.00 waktu setempat.

Sejauh ini, keadaan darurat nasional ditetapkan hingga 15 hari ke depan. Namun, Pedro Sanchez menyatakan tak menutup kemungkinan pemerintah meminta parlemen agar bisa memperpanjangnya hingga enam bulan ke depan atau sampai Mei 2021.

Pedro Sanchez mengatakan selain ada kemungkinan pemanjangan, pemerintah juga tak menutup peluang keadaan darurat nasional ini bisa dicabut lebih awal.

“Keadaan darurat adalah langkah paling efektif untuk menurunkan angka infeksi,” kata Pedro Sanchez.

Sebagai informasi, pada Rabu (21/10) lalu, Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang mencatat akumulatif kasus Covid-19 lebih dari satu juta, dan hampir 35 ribu orang meninggal karenanya.

Nantinya, di bawah status darurat, wilayah-wilayah di Spanyol bisa memiliki kekuatan untuk membatasi pergerakan masuk dan keluar orang . Selain itu, juga bisa memperpanjang jam malam disesuaikan dengan kondisi setempat.

Sebelum penerapan status keadaan darurat nasional kali ini, Spanyol sudah melakukan penguncian total (lockdown) untuk mencegah penularan virus corona pada 15 Maret-21 Juni lalu.

Pedro Sanchez mengatakan pihaknya akan mencari segala cara dengan ‘harga berapapun’ untuk menghindari lockdown kedua.

“Mari tinggal di rumah sebisa mungkin. Semakin kita diam di rumah, kita dan orang lain akan semakin terlindungi,” ujar Pedro Sanchez.

Kasus positif Covid-19 di Spanyol sendiri terdeteksi mulai yang pertama pada 31 Januari lalu. Selama gelombang pertama pandemi Covid-1 lalu–yang direspons lewat penerapan lock down–tercatat ada 246.504 kasus positif. Kini, per Rabu (21/10) saja sudah 1.005.295 orang yang terinfeksi Covid-19.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *