Bursa Asia Dibuka Melemah Ikuti Wall Street

Bursa saham di Asia Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Kamis ini. Penurunan bursa saham Asia ini mengikuti penutupan di Wall Street atau bursa saham di Amerika Serikat (AS).

Bursa saham berjangka di Jepang dibuka melemah. Kontrak berjangka Nikkei di Chicago berada di level 23.135, sementara untuk Osaka di level 23.070. Melemah jika dibandingkan dengan penutupan terakhir di 23.346,49.

Saham di Australia juga turun, dengan kontrak berjangka SPI di 5.850, dibandingkan dengan penutupan terakhir S&P/ASX 200 di 5.923,30.

Investor akan mengamati saham teknologi di wilayah tersebut setelah rekan-rekan mereka di Amerika Serikat mengalami kerugian.

Pelemahan ini mengikuti Wall Street. Sebelumnya, bursa saham AS ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Penurunan bursa saham di Newa York Amerika Serikat (AS), ini menambah tekanan sepanjang September.

Saham-saham di sektor teknologi mengalami tekanan yang dalam. Salah satu sentimen yang menekan Wall Street adalah kecemasan investor dengan ketidakpastian seputar pandemi COvid-19 termasuk di dalamnya mengenai stimulus.

Wall Street

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup 525,05 poin lebih rendah atau turun 1,9 persen ke level 26.763,13. Di awal sesi, Dow Jones sempat naik 176 poin.

Untuk indeks S&P 500 turun 2,4 persen menjadi 3.236,92. Sedangkan Nasdaq Composite mundur 3 persen dan ditutup pada 10.632,99.

“Investor Wall Street dihadapkan pada berita utama mengenai covid-19. Di dalamnya mengenai pertumbuhan vs siklus pandemi,” kata Adam Crisafulli dari Vital Knowledge.

“Hasilnya adalah sentimen yang memburuk yang berdampak aksi jual yang cukup besar pada saham.” tambah dia.

Saham Amazon dan Netflix masing-masing turun 4,1 persen dan 4,2 persen. Kedua saham ini memimpin penurunan di sektoe teknologi. Saham Facebook turun 2,3 persen. Saham Alphabet ditutup 3,5 persen lebih rendah. Saham Apple mengakhiri hari dengan turun 4,2 persen dan Microsoft merosot 3,3 persen.

Saham Tesla turun 10,3 persen setelah Elon Musk mengeluarkan prediksi pengiriman baru untuk tahun 2020 dan merinci desain baterai baru yang dia klaim akan membuat mobil Tesla lebih murah untuk diproduksi.

S&P 500 dan Dow masing-masing turun 7,5 persen dan 5,9 persen sepanjan September ini. Nasdaq telah turun 9,7 persen selama periode waktu yang sama. Saham Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Alphabet dan Microsoft semuanya turun setidaknya 11 persen di September.

Sebagian besar saham sektor teknologi di Wall Street mengalami tekanan yang sangat dalam sepanjang September ini.

 

 

 

 

 

Sumber : .liputan6.com
Gambar : BeritaSatu.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *