Wabah Brucellosis Landa Tiongkok, Lebih dari 3.000 Orang Terinfeksi

Wabah baru yang berasal dari hewan kembali merebak di Tiongkok. Kali ini dokter mendiagnosis lebih dari 3.000 orang di Provinsi Gansu, Tiongkok dengan penyakit bakteri yang dikenal sebagai brucellosis.

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) di Lanzhou mengatakan, petugas kesehatan menguji hampir 22.000 orang di kota untuk penyakit tersebut dan 3.245 kembali positif. Wabah merebak setelah kebocoran di sebuah perusahaan biofarmasi.

“Tidak ada kematian yang terkait dengan wabah tersebut,” pernyataan pihak NHC Lanzhou, seperti dikutip CNN, Jumat 18 September 2020.

Brucellosis adalah infeksi bakteri yang dapat ditularkan manusia setelah bersentuhan dengan atau meminum susu ternak yang terinfeksi brucella. Penyakit ini juga dikenal sebagai demam Malta atau demam Mediterania dapat menyebabkan gejala termasuk sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan, meskipun gejala ini mungkin mereda, beberapa gejala bisa menjadi kronis atau tidak pernah hilang, seperti radang sendi atau pembengkakan pada organ tertentu.

“Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang,” menurut CDC.

Sebaliknya, kebanyakan orang terinfeksi dengan makan makanan yang terkontaminasi atau menghirup bakteri, seperti yang tampaknya terjadi di Lanzhou.

NHC mengatakan, wabah ini berasal dari kebocoran di pabrik farmasi biologis Zhongmu Lanzhou, yang terjadi antara akhir Juli hingga akhir Agustus tahun lalu. Saat memproduksi vaksin Brucella untuk hewan, pabrik menggunakan disinfektan dan pembersih kadaluarsa yang berarti tidak semua bakteri dibasmi dalam limbah gas.

Pabrik farmasi biologi yang memproduksi vaksin brucella, saat ini lisensinya telah dicabut. Di antara mereka yang terinfeksi adalah karyawan di Institut Penelitian Hewan Lanzhou, yang terletak di dekat lokasi kebocoran, dan mahasiswa serta anggota fakultas di Universitas Lanzhou.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *