Pasar Ragu Pemulihan Ekonomi AS, Rupiah Perkasa ke Rp14.755

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.775 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (18/9) pagi. Mata uang garuda menguat 0,52 persen jika dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.832 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh dolar Singapura menguat 0,05 persen, dolar Taiwan naik 0,41 persen, won Korea Selatan menguat 0,77 persen, dan peso Filipina bertambah 0,20 persen.

Selanjutnya, yuan China naik 0,16 persen, ringgit Malaysia menguat 0,24 persen, dan baht Thailand bertambah 0,20 persen. Sebaliknya, yen Jepang turun 0,05 persen dan rupee India turun 0,17 persen terhadap dolar AS.

Serupa, mayoritas mata uang di negara maju juga menguat terhadap dolar AS. Tercatat, dolar Australia naik 0,08 persen, dolar Kanada naik 0,04 persen, dan franc Swiss menguat tipis 0,01 persen. Namun, poundsterling Inggris turun 0,09 persen di hadapan dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pasar meragukan kelanjutan pemulihan ekonomi AS. Pasalnya, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS masih cukup besar di kisaran 860 ribu klaim yang artinya angka pengangguran karena pandemi masih besar.

“Rupiah berpotensi menguat hari ini karena sentimen tersebut,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di posisi 4 persen pada September. Ariston bilang keputusan itu juga membantu penguatan rupiah. “Potensi gerak rupiah di kisaran Rp14.750-Rp14.900 per dolar AS hari ini,” tuturnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *