Positif Guys! Ada Kabar Baik dari Ekonomi AS

Di tengah masifnya lonjakan angka terjangkit virus corona (Covid-19) dan resesi teknikal yang terjadi, Amerika Serikat membawa kabar baik. Sebuah survei menyatakan jika produsen AS melihat keuntungan yang jelas pada bulan Agustus setelah kehancuran akibat Covid-19.

Indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu menjadi 56% dari 54,2% pada Juli, dengan metrik utama melanjutkan ekspansi setelah penutupan bisnis akibat Covid-19.

“Indeks dan ekspansi sub-indeks lebih kuat dari Juli, tapi kami masih pulih dari tingkat aktivitas yang rendah secara historis,” kata ketua survei manufaktur ISM, Timothy Fiore kepada wartawan pada Selasa (1/9/2020), dikutip dari AFP.

“Saya tidak percaya kami kembali ke tempat kami sebelum virus di seluruh sektor manufaktur. Saya pikir kami berada di jalur yang baik.”

Meskipun ada penurunan, manufaktur AS tetap melihat pertumbuhan 131 bulan berturut-turut, yang berakhir pada bulan April lalu.

Fiore mengatakan Agustus adalah bulan penuh pertama, di mana rantai pasokan diaktifkan kembali dan karyawan kembali ke tempat kerja, dengan banyak perusahaan telah menerapkan aturan jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus.

Komponen utama pesanan baru melonjak 6,1 poin persentase menjadi 67,6%, sementara produksi naik sedikit menjadi 63,3%. Setiap pembacaan di atas 50% menunjukkan ekspansi. Harga naik 6,3 poin menjadi 59,5%, sementara pesanan ekspor baru juga naik menjadi 53,3%.

“Penjualan saat ini ke pasar domestik secara substansial lebih kuat dari yang diperkirakan. Kami memperkirakan resesi, tetapi ternyata tidak seperti itu,” kata sebuah perusahaan produk logam fabrikasi kepada ISM.

Namun, data menunjukkan kerusakan yang masih ada akibat dampak ekonomi dramatis dari virus tersebut. Pekerjaan berada di 46,4% , hanya naik 2,1 poin dari Juli, dan Fiore mengakui bahwa perekrutan “akan menjadi agak suram untuk sementara waktu.”

Fiore juga memperingatkan bahwa sektor-sektor utama yang mewakili sekitar 20% dari total output manufaktur AS, yakni peralatan kedirgantaraan, perusahaan minyak, dan gas serta pemasok perabot kantor dan gedung perkantoran, akan menghadapi permintaan yang rendah hingga akhir tahun.

“Pemulihan di bidang manufaktur terus berlanjut meskipun output tetap lemah dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi,” kata Rubeela Farooqi dari High-Frequency Economics dalam sebuah analisis. “Prospek tetap bergantung pada jalur virus, yang dapat mengganggu aktivitas, serta pemulihan permintaan global.”

Sebelumnya, perekonomian negeri Paman Sam -32,9% pada periode April – Juni. Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%. Demikian laporan dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis Kamis (30/7/2020) dilansir langsung dari CNBC International.

Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah. Terlihat, spending yang tergelincir cukup dalam adalah health care atau kesehatan dan barang-barang seperti pakaian dan alas kaki. Sementara penurunan investasi terdalam diakibatkan oleh loyonya sektor otomotif.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *