Gegara Ramalan Buruk OPEC, Harga Minyak Mentah Kepeleset

Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif ditransaksikan melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (13/8/2020). Harga emas hitam melorot meski data resmi pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya penurunan stok minyak mentah.

Pada 09.40 WIB, harga minyak berjangka Brent turun 0,26% ke US$ 45,31/barel, untuk harga minyak acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) harganya terpangkas lebih sedikit dengan koreksi 0,21% ke US$ 42,58/barel.

Energy Information Agency (EIA) melaporkan stok minyak mentah Negeri Paman Sam turun 4,5 juta barel pada pekan lalu. Penurunan ini jauh lebih dalam dibandingkan ekspektasi pasar yang memperkirakan di angka 2,9 juta barel saja.

Tak hanya stok minyak mentah saja yang mengalami penurunan pada pekan lalu, stok minyak distilat dan bensin juga turun lebih dalam dari yang diperkirakan. Data EIA menunjukkan stok minyak distilat turun 2,3 juta barel dari perkiraan naik 357 ribu barel.

Sementara di saat yang sama stok bensin juga turun 722 ribu barel pada pekan lalu. Penurunan ini juga lebih dalam dari estimasi pasar yang memperkirakan turun sebanyak 674 ribu barel.

Permintaan bahan bakar AS naik menjadi 19,37 juta barel per hari (bpd) pekan lalu, tertinggi sejak Maret, mengacu pada data EIA. Sementara itu, produksi minyak mentah turun menjadi 10,7 bpd dari 11 juta bpd.

“Kuartal keempat bisa melihat harga minyak jauh lebih tinggi jika pasar energi mulai bersiap untuk kekurangan minyak,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Revisi turun EIA pada hari Selasa terkait perkiraan produksi minyak AS untuk tahun ini juga mendukung harga. Produksi minyak mentah AS diperkirakan turun 990.000 bpd tahun ini menjadi 11,26 juta bpd, lebih curam dari penurunan 600.000 bpd yang diperkirakan bulan lalu.

Namun sentimen negatif datang dari Organisasi Negara Eskportir Minyak (OPEC) yang mengatakan bahwa permintaan minyak dunia akan turun 9,06 juta bpd tahun ini dalam laporan bulanannya. Angka tersebut lebih dari penurunan 8,95 juta bpd dari yang diharapkan sebulan lalu.

Kebuntuan seputar lanjutan tunjangan untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Washington juga menjadi sentimen negatif yang membuat harga minyak mentah tak bisa melanjutkan kenaikannya.

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Kompas.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *