Waduh! Dolar AS Makin Beringas, Emas pun Terus Dilibas

Harga emas dunia masih melanjutkan penurunannya pagi ini, Rabu (12/8/2020). Penguatan dolar AS serta kabar seputar perkembangan vaksin corona membuat harga emas terkulai lemas.

Pada 08.55 WIB harga logam mulia emas di pasar spot ambles 0,97% ke US$ 1.892/troy ons. Hanya dalam sehari harga emas langsung melorot 4% lebih dan ke bawah US$ 2.000/troy ons.

Dolar AS mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Hal ini tercermin dari kenaikan indeks dolar dari level terendahnya dua tahun. Pergerakan dolar dengan harga emas memiliki hubungan yang berbanding terbalik.

Semakin kuat dolar AS maka harga emas bergerak ke arah sebaliknya atau melemah. Maklum emas merupakan salah satu logam mulia yang dibanderol dalam mata uang tersebut.

Penguatan dolar membuat harga emas yang sudah tinggi menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang lain. Bagi investor atau trader yang sudah mengoleksi emas sebelumnya penguatan dolar menjadi momentum untuk melakukan aksi ambil untung, mumpung harga emas juga sedang tinggi.

Selain dolar AS yang menguat, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun juga mengalami kenaikan. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga menjadi sentimen yang membebani harga emas.

“Kompleks logam mulia yang mencatatkan kinerja spektakuler hingga musim panas ini didorong oleh penurunan suku bunga, kenaikan ekspektasi inflasi dan anjloknya dolar AS” kata Bart Melek selaku kepala strategi global TD Securities.

“Reli yang terjadi kini terhenti ketika faktor pendongkrak harga emas kehilangan momentum. Suku bunga riil kini mulai mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan imbal hasil nominal akibat optimisme akan stimulus dan risk appetite investor yang pulih dibarengi dengan dolar AS yang beranjak dari level terendahnya” tambah Melek.

Sentimen lain yang juga membuat harga emas melorot adalah kabar dari Rusia. Vladimir Putin mengatakan Rusia bakal menjadi negara pertama yang melakukan vaksinasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan Rusia tersebut telah disuntikkan kepada anaknya. Belum ada publikasi resmi atau data ilmiah yang menunjukkan keamanan dan efektivitas vaksin yang diceritakan Putin tersebut sehingga menimbulkan pandangan skeptis dari banyak pihak.

Lebih lanjut TD Securities juga mengatakan penurunan harga emas ke US$ 1.890 adalah hal yang wajar. Mengutip Kitco News TD Securities memperkirakan rata-rata harga emas bakal menyentuh level US$ 2.100/troy ons pada kuartal keempat tahun depan.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *