Pendapatan Maskapai AS Anjlok 80 Persen karena Corona

American Airlines dan Southwest Airlines mencatatkan rugi dalam laporan keuangan kuartal II 2020. Kedua maskapai asal Amerika Serikat ini terpukul pandemi virus corona.

American Airlines mencatat kerugian sebesar US$2,1 miliar pada kuartal II 2020. Pendapatan mereka anjlok 86,4 persen menjadi US$1,6 miliar.

Sementara, Southwest mencatatkan kerugian sebesar US$915 juta dan pendapatan mereka anjlok 82,9 persen menjadi US$1 miliar.

Dikutip dari AFP, dengan kedua operator melaporkan kerugian, investor kini lebih fokus pada likuiditas dan pembakaran uang.

American Airlines dipandang sebagai maskapai besar yang paling rentan terhadap kebangkrutan karena memiliki utang lebih tinggi daripada pesaing seperti Delta Air Lines dan United Airlines.

Namun, maskapai ini berhasil mengumpulkan uang tunai sebesar US$16,2 miliar dan menegaskan akan bertahan dari pukulan covid-19 karena berupaya mengurangi biaya.

American melakukan penghematan biaya seperti memberhentikan empat jenis pesawat. American memotong biaya harian mereka dari US$100 juta per hari menjadi US$30 juta per hari.

Seperti operator lain, American pun mendorong karyawan untuk mengambil pensiun dini atau keluar sukarela lain dalam upaya mengurangi PHK.

Perusahaan mengungkap sebanyak 41.000 pekerja telah memilih pensiun dini, mengurangi jadwal kerja atau cuti yang dibayar sebagian.

Sementara, Southwest mengatakan memiliki US$14,5 miliar dalam bentuk tunai dan investasi jangka pendek pada akhir kuartal II.

Semua maskapai terpaksa memangkas penerbangan, bahkan menghentikan penerbangan di tengah pandemi corona yang membuat sebagian besar negara di dunia melakukan pembatasan.

Para eksekutif maskapai melihat kondisi saat ini gamang. Pasalnya, konsumen memiliki hasrat untuk berlibur setelah berbulan-bulan ‘terkunci’ di rumah.

Namun, di sisi lain perusahaan masih melakukan karantina dan pembatasan karena kasus positif corona di dunia masih tinggi terutama AS sebagai negara korban positif terbanyak.

American Airlines termasuk maskapai yang bergerak lebih agresif dibandingkan operator lain. Sepanjang musim semi, maskapai ini telah menambah penerbangan di tengah maraknya minat konsumen.

Chief Revenue Officer American Airlines Vasu Raja mengungkap pihaknya melihat tanda pelemahan permintaan pada Juli. Bahkan lebih rendah dari permintaan Mei dan Juni.

Sehingga, perusahaan mengambil langkah penjadwalan yang fleksibel.

“Kami akan menurunkan kapasitas lagi pada kuartal III nanti,” ujar Raja.

Tak jauh berbeda, Southwest Airlines mengungkap permasalahan yang sama. Kepala Eksekutif Garry Kelly mengungkap pemesanan tiket baru-baru ini terhenti seiring dengan meningkatnya kasus covid-19.

“Kami melihat permintaan perjalanan udara tetap tertekan sampai vaksin atau terapi tersedia untuk memerangi infeksi dan penyebaran covid-19,” kata Kelly.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *