Malaysia akan Buka Sekolah Secara Bertahap Mulai 24 Juni

Sekolah-sekolah Malaysia akan dibuka kembali secara bertahap, mulai 24 Juni bagi mereka yang mengikuti ujian akhir sekolah. Hal ini dipastikan oleh Menteri Pendidikan Mohd Radzi Md Jidin.

Dalam konferensi pers, ia mengatakan tahap pertama pembukaan kembali akan melibatkan 500.444 siswa dari lebih dari 2.500 sekolah yang mengikuti ujian sekolah menengah dan internasional.

“Adapun siswa di tingkat pendidikan lainnya, tanggal untuk pembukaan kembali sekolah belum ditetapkan,” kata Radzi, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 11 Juni 2020.

“Pengumuman akan disebutkan dua minggu sebelum kelas dilanjutkan. Sementara itu, siswa akan melanjutkan pembelajaran berbasis rumah,” jelasnya.

“Pembukaan pada 24 Juni adalah untuk siswa yang mengikuti ujian Sekolah Pelajaran Malaysia (SPM), ujian Sekolah Tinggi Pelajaran Malaysia (STPM), ujian Sekolah Vokasional Malaysia (SVM) dan ujian Sekolah Tinggi Agama Malaysia (STAM),” tutut Radzi.

“Para siswa ini serta orangtua dan wali mereka harus mematuhi prosedur operasi standar ketat (SOP) yang ditetapkan oleh Dewan Keamanan Nasional, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan,” tegasnya.

Namun, penentuan jam sekolah belum selesai. Menurutnya siswa akan bersekolah secara berkelompok.

Pada 4 Juni, kementerian pendidikan merilis serangkaian pedoman tentang pembukaan kembali sekolah. Pedoman ini merinci langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan siswa, guru, staf dan pengunjung dilindungi selama pandemi.

Menguraikan SOP, Dr Mohd Radzi mengatakan, pada Rabu bahwa semua siswa akan dipindai suhu mereka segera setelah mereka tiba di sekolah.

Dia mengatakan bahwa para guru akan ditugaskan untuk memeriksa setiap siswa yang memasuki sekolah. Setiap siswa dengan suhu di atas 37,5 derajat atau menunjukkan gejala yang relevan akan diminta untuk segera pulang.

Jika siswa datang ke sekolah melalui transportasi umum, bus sekolah atau lainnya, mereka akan ditempatkan di ruang isolasi untuk menunggu orangtua atau wali mereka datang dan menjemput mereka. Dinas kesehatan kabupaten juga akan diberitahu.

“Siswa lain perlu mengikuti jalur yang telah ditentukan ke ruang kelas mereka masing-masing dan setiap ruang kelas hanya akan menampung siswa yang cukup untuk memastikan jarak satu meter,” imbuh Radzi.

Menteri Radzi menambahkan bahwa kapasitas maksimum untuk setiap ruang kelas adalah 20 siswa. Mengenai waktu makan, menteri mengatakan bahwa kantin sekolah akan menyajikan makanan yang sudah dikemas sebelumnya.

Siswa kemudian dapat membeli makanan mereka dan pergi ke ruang kelas mereka untuk makan sambil di bawah pengawasan seorang guru. Sedangkan kegiatan esktra kurikuler dan luar tidak akan dilakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *