Erick Thohir: BUMN Sepertiga Kekuatan Ekonomi, Mau Tak Mau Harus Berubah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, BUMN adalah sepertiga kekuatan ekonomi di Indonesia. Oleh karenanya, transformasi dan perubahan diperlukan di tubuh perusahaan.

Mau tidak mau, ujar Erick Thohir, BUMN harus berubah mengikuti arus terutama setelah Corona melanda sehingga ada beberapa aspek baru yang diterapkan, seperti protokol kesehatan.

“Dengan adanya Covid-19 mau tidak mau arus berubah, ini realita. Tentu BUMN harus berubah. Sepertiga kekuatan ekonomi ada di BUMN. Tapi kalau hanya mikir ekonomi saja tapi nggak mikir kesehatan tim, itu salah juga,” kata Erick Thohir dalam Silaturahome Liputan6.com, sebagaimana ditulis Jumat (29/5/2020).

Atas dasar itu, pihaknya mengeluarkan Surat Edaran terkait Antisipasi New Normal di BUMN agar perusahaan memiliki protokol kesehatan saat pegawainya dinyatakan bisa masuk kantor kembali.

Erick Thohir menargetkan kepada BUMN agar sudah menyiapkan protokol kesehatan di lingkungan kerja sejak 25 Mei 2020. Selang sehari kemudian, jumlah BUMN yang masih harus melengkapi detail protokol hanya tinggal 6 persen saja.

Erick bilang, pihaknya akan berusaha menyusun protokol kesehatan yang seimbang agar tidak mengganggu produktivitas kerja.

“Saya sepakat memang, protokol ini harus balance, antara keselamatan individu, tapi pelan-pelan gerakkan ekonomi. Ini nggak bisa didebatkan, mana yang duluan, harus bersamaan,” kata Erick Thohir.

Erick Thohir Sebut 86 Persen BUMN Siap Terapkan Protokol New Normal

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan mayoritas perusahaan plat merah siap menerapkan protokol kerja di era New Normal. Dengan demikian, BUMN diharapkan mampu menjadi lokomotif pemulihan ekonomi Indonesia

Erick menyatakan, perusahaan-perusahaan BUMN telah mempersiapkan protokol untuk masuk ke era New Normal dan ditargetkan selesai pada 25 Mei lalu. Hal ini agar ketika ada kebijakan pelonggaran PSBB, maka pegawai di BUMN langsung siap bekerja.

“Kita d tanggal 25 Mei targetkan (selesai protokol kesehatan), bukan berarti tidak Lebaran. Sebab kalau tanggal 26 ada pelonggaran PSBB, kita tidak bingung,” kata dia saat acara SilaturaHOME Liputan6.com, pada Selasa 26 Mei 2020.

Menurut Erick, masing-masing Pemda mempunyai keputusan masing-masing terkait PSBB sesuai kondisi di masing-masing daerah. “Seperti DKI Jakarta itu sampai 4 juni, Bali tanggal 28. BUMN ini kan ada di seluruh Indonesia. tidak mungkin tunggu pelonggaran PSBB baru bikin protokolnya. Protokol di masing-masing BUMN berbeda. BUMN airport, pelabuhan beda dengan pertambangan,” jelas dia.

Namun demikian, Erick memastikan sebagian bebar BUMN telah menyiapkan protokol kerja di era New Normal. Setidaknya 86 persen BUMN telah siap.

“Ini makanya kita harus mapping. Sekarang 86 persen BUMN siap. Ini ada yang tidak siap, ini kita pandu supaya tidak bikin blunder di lapangan. Bicara dengan kebijakan lebih beesar, saya sepakat protokol ini harus balance antara keselamatan individu tapi pelan-pelan gerakan ekonomi. Ini tidaj bisa diperdebatkan mana yang lebih dulu tapi harus bersamaan,” tandas dia.

 

 

 

 

 

Sumber : liputan6.com
Gambar : Pontas

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *