Ramalan The Fed soal Ekonomi Memburuk Bikin Rupiah Panas

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.897 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pasar spot Kamis (14/5). Rupiah melemah 32 poin atau 0,22 persen dari Rp14.865 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Pelemahan juga terjadi pada mata uang Asia lainnya. Tercatat, Won Korea Selatan minus 0,44 persen, peso Filipina 0,2 persen, dan ringgit Malaysia 0,22 persen.

Kemudian, mata uang utama negara maju juga tampak melemah. Dolar Australia minus 0,46 persen, rubel Rusia 0,1 persen, poundsterling Inggris 0,19 persen, dolar Kanada 0,03 persen, dan euro Eropa 0,05 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah hari ini. Sentimen negatif datang dari The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral AS yang menyatakan ekonomi global bisa menjadi lebih buruk dari sekarang.

“Gubernur The Fed Jerome Powell mengungkapkan pandangannya bahwa perekonomian masih bisa memburuk dan memerlukan stimulus tambahan,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, Ariston bilang pasar juga merespons negatif sikap The Fed yang tidak mendukung kebijakan suku bunga negatif. Sikap tersebut akan membuat dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya.

“Rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS,” imbuh Ariston.

Namun, Ariston menyebut tekanannya tak akan dalam karena sebagian investor masih percaya dengan ekonomi domestik. Ini terlihat dari tingginya minat investor terhadap lelang surat utang negara (SUN).

“Potensi kisaran rupiah hari ini Rp14.800 per dolar AS sampai Rp15 ribu per dolar AS,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Portonews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *