Dow Jones Bangkit, Harga Emas Merosot ke Rp935 Ribu per Gram

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp935 ribu per gram pada Selasa (28/4) atau turun Rp4 ribu dari Rp939 ribu per gram pada perdagangan sebelumnya. Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) yang terkoreksi Rp4 ribu per gram dari Rp838 ribu menjadi Rp834 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp492 ribu, 2 gram Rp1,81 juta, 3 gram Rp2,7 juta, 5 gram Rp4,49 juta, 10 gram Rp8,92 juta, 25 gram Rp22,2 juta, dan 50 gram Rp44,33 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,6 juta, 250 gram Rp221,25 juta, 500 gram Rp442,3 juta, dan 1 kilogram Rp884,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.715,3 per troy ons atau terkoreksi 0,51 persen. Sedangkan harga emas di perdagangan spot melemah 0,6 persen ke US$1.703,74 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas tertekan seiring dengan bangkitnya harga saham global, khususnya indeks Dow Jones. Jika Dow Jones terus menguat, maka harga emas akan kembali negatif sepanjang hari ini.

“Bila sentimen positif masih berlanjut, harga emas bisa tertekan ke area US$1.690 per troy ons,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Jika dilihat, mayoritas harga saham Wall Street ditutup menguat semalam. Tercatat, indeks Dow Jones naik 1,51 persen, S&P500 1,47 persen, dan Nasdaq Composite 1,11 persen.

Selain dipengaruhi sentimen harga saham Wall Street, pergerakan emas hari ini juga akan bergantung dari data survei tingkat keyakinan konsumen Amerika Serikat (AS) periode April 2020 yang akan dirilis jam 21.00 waktu setempat.

“Jika hasil di bawah prediksi, maka bisa mendorong penguatan harga emas,” pungkas Ariston.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Katadata

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *