Ganda Putra Manfaatkan Penundaan Olimpiade Tokyo untuk Berbenah

Sektor ganda putra Indonesia masih menjadi tumpuan untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Untuk menjaga peluang mereka, program khusus pun terus disiapkan meski ajang empat tahun itu ditunda selama setahun sebagai akibat dari virus corona.

Saat ini Indonesia punya dua pasangan ganda putra yang menjadi andalan merengkuh medali emas dari ajang terakbar di bumi itu. Kedua pasangan tersebut, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Mundurnya Olimpiade tahun ini berpengaruh ke persiapan kedua pasangan tersebut, terlebih bagi pasangan Hendra/Ahsan

yang sudah dimakan oleh usia. Waktu setahun sangat mungkin mempengaruhi performa mereka di dalam lapangan.

“Akan ada susunan program baru, khususnya untuk Hendra/Ahsan yang sudah senior, semakin bertambah usia kan stamina semakin menurun, ini yang harus dijaga. Program khusus ada, tapi sekarang belum bisa dibicarakan karena masih terkendala libur karena wabah Corona,” kata pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, dalam keterangan yang diterima.

Baik Kevin/Marcus, juga Hendra/Ahsan, sudah mendapat tiket Olimpiade tahun ini. Meski demikian, mimpi mereka berlaga di ajang paling bergengsi tersebut harus menunggu waktu setahun setelah Komite Olimpide Internasional (IOC) memutuskan menunda even olahraga tersebut ke 23 Juli-8 Agustus tahun 2021.

Olimpiade sedianya akan digelar tahun ini, yakni pada 24 Juli sampai 9 Agustus mendatang. Namun, pandemi virus corona tipe baru memaksa IOC dan Jepang selaku penyelenggara menundanya. Keputusan penundaan ini diambil setelah berbagai desakan yang datang dari atlet dan federasi olahraga berbagai negara.

Herry mengatakan, meski berdampak pada persiapan atlet-atlet seniornya, di sisi lain penundaan justru jadi kesempatan berbenah. Hal yang perlu dievaluasi adalah kekalahan kedua ganda terbaik ini dari pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada All England tahun ini.

“Namanya di pertandingan, banyak faktor yang menentukan seorang pemain bisa jadi juara. Tim kami harus latihan lagi, banyak evaluasi, memang kemarin kalah tapi harus dilihat bagaimana kalahnya, proses ini yang lebih penting untuk pembelajaran,” kata Herry.

Di All England 2020, Endo/Watanabe mengalahkan Hendra/Ahsan di partai perempat final dan Kevin/Marcus di final. Oleh karena itu, Olimpiade yang dijadwal ulang otomatis memperpanjang persiapan pasangan terbaik Indonesia agar tidak mengulang kesalahan yang sama di ajang tertinggi tersebut.

All England 2020 pada Maret lalu menjadi turnamen terakhir yang diikuti para pebulutangkis elit, sebelum menjalani absen panjang tanpa turnamen hingga akhir Mei 2020 akibat corona. Ajang Indonesia Terbuka pada Juli mendatang pun sedang diupayakan untuk ditunda sampai September nanti.

 

 

 

Sumber : akurat.co
Gambar : akurat.co

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *