Corona Ubah Nasib Tahun Ganjil ‘di Mata’ Olahraga Dunia

Tahun ganjil yang biasanya sepi pesta olahraga besar kini akan berbeda pada 2021 mendatang seiring pandemi virus corona yang terjadi di 2020.

Wabah Covid-19 yang merebak di awal 2020 dan alasan keselamatan serta kesehatan atlet dan penonton membuat sejumlah ajang olahraga besar di tahun ini mendadak ditunda ke 2021.

Sebelumnya, tahun-tahun ganjil hanya diisi dengan multievent atau turnamen olahraga level regional, semacam Pan America Sports hingga SEA Games.

Salah satu pertimbangan kegiatan-kegiatan olahraga itu ditunda dibanding dibatalkan karena faktor sejarah, biaya besar yang dikeluarkan untuk persiapan, hingga promosi yang sudah berjalan.

Pada 2021 nanti akan jadi tahun ganjil pertama yang diisi dengan banyaknya turnamen-turnamen besar olahraga.

Sebelumnya, ajang-ajang akbar sekelas Piala Eropa, Piala Dunia, hingga Olimpiade selalu digelar di tahun genap. Virus corona menjadikan Piala Eropa dan Olimpiade 2020 sebagai yang pertama yang ditunda.

Sejak 1960, Piala Eropa tidak pernah mengalami penundaan dan tetap digelar di tahun genap. Begitu juga dengan Olimpiade yang dimulai pada 1896 tak sekalipun ditunda. Hanya saja, pada edisi 1916, Olimpiade dibatalkan karena Perang Dunia I, sedangkan pada 1940 dan 1944 dibatalkan karena Perang Dunia II.

Di tahun ini Piala Eropa 2020 menjadi festival olahraga pertama yang dimundurkan ke 2021 karena wabah virus corona. Pada Selasa (17/3) waktu setempat, lewat konferensi jarak jauh UEFA memutuskan menunda Piala Eropa 2020.

Turnamen sepak bola terbesar di Eropa itu semestinya digelar 12 Juni hingga 12 Juli 2020, namun UEFA tidak ingin kehilangan momentum pada Piala Eropa ke-16 tersebut.

Piala Eropa 2020 merupakan perayaan hari jadi Piala Eropa yang ke-60 setelah kali pertama digelar pada 1960 di Prancis. Karena itu, UEFA enggan menghapus Piala Eropa yang spesial ini.

Terlebih lagi, Piala Eropa 2020 memiliki konsep baru dalam pagelarannya. Turnamen empat tahunan yang semestinya digelar tahun ini bisa jadi yang terbesar dalam sejarah.

Piala Eropa 2020 untuk pertama kalinya akan dilangsungkan di 12 stadion dari 12 negara. Sebab itu, Piala Eropa 2020 diundur dan digelar pada 11 Juni hingga 11 Juli 2021.

Meski demikian, pengunduran itu berbuntut kurang baik untuk UEFA. Meskipun tidak begitu merepotkan karena tak ada satu negara tuan rumah, penundaan Piala Eropa 2020 membuat pusing UEFA.

Usai pengumuman penundaan, akun Twitter UEFA disebut mengunggah kalau Piala Eropa yang digelar pada 2021 mendatang tetap dengan nama Piala Eropa 2020.

Akan tetapi, unggahan tersebut langsung dihapus. UEFA mengubah twit itu dengan konfirmasi telah terjadi kesalahan. Penghapusan dan konfirmasi tersebut menandakan rumitnya penjadwalan ulang yang dilakukan UEFA terhadap Piala Eropa 2020 ini. Tentu saja penjadwalan ini akan berkaitan dengan masalah promosi dan sponsor, apakah Piala Eropa akan tetap menggunakan nama 2020 atau 2021.

Sampai dengan saat ini UEFA belum memberikan konfirmasi resmi apakah Piala Eropa nanti tetap dengan nama 2020 atau menjadi 2021. Sekaligus jadi Piala Eropa pertama yang digelar di tahun ganjil.

Selain UEFA, Olimpiade 2020 Tokyo juga mengalami perubahan jadwal. Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dan Pemerintah Jepang melalui Perdana Menteri Shinzo Abe sepakat menunda Olimpiade 2020 ke tahun depan.

Akan tetapi, berbeda dengan Piala Eropa 2020, tanggal kepastian Olimpiade 2020 yang akan digelar pada 2021 mendatang belum jelas. Lewat situs resminya, IOC menargetkan Olimpiade 2020 digelar pada pertengahan tahun 2021, Juni hingga September.

“Itu berarti bahwa [tim] gugus tugas dapat mempertimbangkan gambaran yang lebih luas, dan ini tidak terbatas hanya pada bulan-bulan musim panas [pertengahan tahun]. Semua opsi ada di atas meja sebelum atau selama pertengahan tahun 2021,” kata Thomas Bach.

Pengumuman penundaan yang belakangan sempat membuat IOC serta Olimpiade 2020 kesulitan menentukan tanggal. Pasalnya, Piala Eropa 2020 sudah menentukan jadwal penundaan lebih dahulu, 11 Juni-11 Juli 2021.

IOC tak ingin Olimpiade ke-32 nanti berbarengan atau bentrok dengan jadwal Piala Eropa 2020. Lebih baik di awal atau setelah Piala Eropa.

Sebagai gambaran, meski awalnya sama-sama digelar pada tahun ini, namun Piala Eropa 2020 bakal memulainya lebih awal, 12 Juni hingga 12 Juli, sedangkan Olimpiade 2020 dimulai pada 24 Juli hingga 9 Agustus.

Sampai akhirnya IOC baru mengumumkan kepastian tanggal Olimpiade 2020 Tokyo yang digelar mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 pada Senin (30/3).

Salah satu faktor dari perbedaan jadwal ini adalah persaingan merebut jumlah penonton, di antaranya lewat tayangan televisi.

Selain itu, pemain-pemain muda yang tampil di Piala Eropa 2020 berpeluang bermain di Olimpiade 2020 seperti: Kylian Mbappe atau Matteo Guendouzi.

Di luar rencana Olimpiade 2020 tetap digelar pada pertengahan tahun, sejumlah rumor menyebutkan Olimpiade 2020 bisa digelar pada akhir tahun, atau di musim semi pada periode September hingga Desember.

Meski demikian, Olimpiade 2020 sudah memiliki ketetapan tidak akan melakukan pergantian nama atau tetap dengan Olimpiade 2020 Tokyo meski digelar pada 2021.

Tidak saja bakal diisi Piala Eropa 2020 dan Olimpiade 2020, 2021 sebagai tahun ganjil paling beruntung untuk aspek olahraga juga akan menggelar Copa America yang seharusnya dilangsungkan 12 Juni sampai 12 Juli.

Jadwal Copa America 2020 yang digelar di Argentina dan Colombia ini berbarengan dengan Piala Eropa 2020, yaitu pada 11 Juni hingga 11 Juli 2021.

Akan tetapi, Copa America yang masih kalah pamor dibanding Piala Eropa ini justru lebih sering digelar di tahun ganjil. Sejak era Copa America pada 1975, turnamen yang digelar setiap dua tahun sekali ini baru dua kali dilangsungkan di tahun genap (2004 dan 2016).

Covid-19 tidak saja menunda Piala Eropa, Olimpiade, dan Copa America 2020, tetapi juga mengacaukan sejumlah kompetisi sepak bola di Eropa. Turnamen antarklub Eropa seperti Liga Champions dan Liga Europa juga mengalami perubahan jadwal.

Sampai dengan saat ini, baru Liga Inggris dan Jerman saja dari lima liga top Eropa yang memastikan kompetisi domestik ditunda hingga 30 April. Sedangkan Liga Spanyol, Liga Italia, dan Liga Prancis masih menunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *