Konflik Libya Memanas, Utusan PBB Mengundurkan Diri

Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Libya, Ghassan Salame, mengundurkan diri di saat konflik di negara tersebut tengah memanas. Pengunduran diri dilakukan hanya beberapa hari usai Salame mengumumkan bahwa gencatan senjata antar dua kubu bertikai di Libya sudah hampir runtuh.

“Saya mencoba menyatukan masyarakat Libya dan menahan segala bentuk intervensi kekuatan asing. Tapi atas alasan kesehatan, saya tidak dapat lagi mengembang tugas ini. Saya telah meminta Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) untuk membebastugaskan saya,” tulis Salame di Twitter, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Selasa 3 Maret 2020.

Seorang mantan menteri kebudayaan Lebanon, Salame menjadi utusan khusus PBB untuk Libya pada Juli 2017. Ia ditunjuk sebagai bagian dari upaya PBB mengakhiri konflik Libya yang telah berlangsung sejak 2011.

Selama masa jabatannya, Salame terlibat dalam memediasi tiga dialog antar kubu bertikai di Libya. Salame berfokus pada peran mediator di bidang ekonomi, politik, dan militer.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengonfirmasi bahwa Guterres sudah mengetahui mengenai permohonan Salame. “Sekretaris jenderal selalu memercayai penuh Salame dan usaha kerasnya dalam mewujudkan perdamaian di Libya,” ucapnya.

Dujarric mengatakan Guterres akan berbicara dengan Salame untuk memastikan transisi jabatan utusan PBB untuk Libya berlangsung mulus. “Transisi mulus diperlukan agar momentum yang telah diupayakan sebelumnya tidak hilang,” ungkapnya.

Konflik di Libya berlangsung antara pasukan pemerintahan Perjanjian Nasional Libya (GNA) dan Pasukan Nasional Libya (GNA) di bawah pimpinan jenderal Khalifa Haftar.

Sejak April 2019, LNA belum dapat menembus pertahanan GNA di ibu kota Libya, Tripoli. Pertempuran kedua kubu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang dan membuat puluhan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Sejumlah kekuatan asing ikut serta dalam konflik di Libya. LNA didukung Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, dan Rusia. Sementara GNA belakangan ini mendapat dukungan kuat dari Turki.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Libyan Express

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *