Pemeran Bocah di Nanny McPhee Meninggal Dunia Saat Lari

Mantan aktor cilik Raphael Coleman meninggal dunia pada usia 25 tahun. Pria asal Inggris yang dikenal bermain sebagai Eric Brown dalam Nanny McPhee ini meninggal pada akhir pekan lalu setelah tiba-tiba pingsan saat berlari.

Kabar itu dikonfirmasi oleh sang ibu, Liz Jensen lewat sebuah unggahan di Twitter.

“Beristirahatlah dengan tenang putraku yang tercinta, Raphael Coleman alias Iggy Fox. Dia meninggal melakukan yang ia suka, bekerja untuk tujuan yang paling mulia,” tulis Liz Jensen.

“Keluarganya tak bisa lebih bangga dari itu. Mari rayakan semua yang dia raih dalam hidupnya yang singkat dan hargai peninggalannya,” lanjutnya.

Coleman, yang kemudian mengubah nama menjadi James Iggy Fox, beralih ke bidang aktivis setelah mempelajari zoologi di University of Manchester.

Liz Jensen kemudian membagikan sebuah tautan berisi esai yang ditulis oleh Raphael untuk organisasi nirlaba lingkungan, Extinction Rebellion. Esai itu berisikan alasan Raphael keluar dari pekerjaan konservasi satwa liar dan menjadi aktivis.

Dalam esai itu, Raphael menyebut “sebagai seorang aktivis suara saya bisa jauh lebih berpengaruh daripada sebelumnya sebagai seorang ilmuwan.”

Extinction Rebellion memperbarui esai tersebut dengan pernyataan di atasnya dengan mengakui kontribusi Coleman semasa aktor itu hidup.

“James ‘Iggy’ Fox meninggal pada 6 Februari. Dia berusia 25 tahun, telah berhenti berkarier di bidang sains untuk bergabung dengan XR dan berjuang keras untuk tujuan tersebut, terutama untuk hak-hak Pribumi,” bunyi pernyataan tersebut.

“Iggy adalah jiwa yang bersemangat dan dia akan sangat dirindukan kita semua. Ini adalah artikel yang ditulisnya untuk edisi 3 koran The Hourglass,” lanjutnya.

Ayah tiri Raphael, Carsten Jensen berbagi kesedihan mendalam atas kematian aktor tersebut di usia muda lewat sebuah unggahan di laman Facebook.

“Saya kira tidak ada yang membuatmu melihat kematian sebagai tidak adil dan sia-sia seperti ketika seorang anak muda meninggal. Kehidupan itu sendiri disabotase,” kata Carsten Jensen.

“Itu terjadi pada istri saya, Liz, yang putra bungsunya, Raph yang baru berusia 25 tahun, meninggal Jumat lalu. Ia pingsan di tengah perjalanan tanpa masalah kesehatan sebelumnya dan tidak dapat dipulihkan.” lanjutnya.

“Aku mengenal Raph ketika dia berusia enam tahun, dan kami sudah sangat dekat. Saya tidak akan pernah melupakanmu, kita mengucapkan salam perpisahan kepada orang mati,” katanya.

“Tetapi ketika itu adalah anakmu sendiri, keturunanmu, seluruh jiwa Anda, sesuatu yang lebih besar daripada sekadar kata-kata, selamanya menolak menerima hukuman kematian.”

Meski Coleman bukanlah anak kandungnya, tapi dia telah menganggapnya seperti itu. “Saya melihatnya dalam mata ibunya, dan Saya mendengarnya dalam suaranya, kehilangan hal yang paling berharga dalam hidup.”

Diberitakan Aceshowbiz, Carsten kemudian mengenang sosok Coleman yang tumbuh dari aktor kecil berbakat hingga kemudian mengabdikan diri sebagai aktivis demi misi sosial.

“Dia ingin menjadi seorang ilmuwan, bukan untuk meledakkan sesuatu, seperti sosoknya di Nanny McPhee, tetapi untuk menyelamatkan planet ini,” ia kemudian melanjutkan kisah perjalana Coleman yang bertransisi dari aktor menjadi ilmuwan dan kemudian menjadi aktivis.

“Dia menjadi seorang ahli biologi, yang cocok juga sebagai biara Budha di Thailand, menghabiskan satu tahun di hutan Kosta Rika dan enam bulan di Indonesia, di mana dia memenuhi syarat untuk sertifikat sebagai penyelam.”

Dia berkomentar, “Kematian mematikan Raph, tetapi itu tidak mematikan cahaya yang menyala di dalam dirinya, karena tidak ada orang yang mengenalnya tidak terpengaruh olehnya atau akan melupakannya, dan begitulah dia hidup.”

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *