Demo Mengecam Pemerintah Iran Masuki Hari Kedua

Demo mengecam Pemerintah Iran yang sempat berbohong mengenai jatuhnya pesawat maskapai Ukraina memasuki hari kedua, Minggu 12 Januari 2020. Massa kesal karena pemerintah sempat menyangkal bahwa pesawat maskapai Ukraine International Airlines (UIA) jatuh akibat terkena misil.

Petugas keamanan menembakkan gas air mata dalam aksi protes yang berlangsung malam hari di Teheran. Di hari kedua, unjuk rasa bahkan telah meluas ke beberapa kota lainnya di Iran.

Inggris juga ikut terseret dalam aksi ini. Sekelompok demonstran pro-pemerintah Iran membakar bendera Union Jack di depan Kedutaan Besar Inggris di Teheran. Aksi membakar bendera dilakukan usai Duta Besar Inggris untuk Iran Rob Macaire sempat ditahan atas tuduhan menghasut pedemo anti-pemerintah.

Macaire membantah telah menghasut, dan mengklaim hanya mengikuti acara mengenang korban tewas tragedi pesawat Ukraina di Teheran. Inggris mengecam keras penahanan dubesnya, dan menilai Iran telah melakukan pelanggaran internasional.

Di tengah penjagaan ketat di seantero Teheran, demonstran berskala kecil terjadi di beberapa universitas di ibu kota sepanjang Minggu. Mereka semua mengecam Iran yang mengaku tak sengaja menembak jatuh pesawat UIA.

Tragedi pesawat pada Rabu 8 Januari itu menewaskan total 176 orang. Iran baru mengakui kesalahannya tiga hari usai kejadian.

“Mereka berbohong dan mengatakan bahwa (pelaku penembakan pesawat) itu adalah Amerika, tapi musuh yang sebenarnya ada di sini,” teriak pedemo di Shahid Beheshti University,dilansir dari Guardian.

Video di media sosial Iran memperlihatkan aksi protes serupa yang terjadi di kota Tabriz, Shiraz dan juga Kermanshah. “Mereka menembakkan gas air mata di stasiun kereta bawah tanah Azadi. Tidak ada yang dapat keluar. Kami sesak napas di sini,” ucap seorang pria dalam sebuah video.

Jatuhnya pesawat UIA dengan nomor penerbangan PS752 terjadi di hari yang sama Iran meluncurkan belasan misil ke pangkalan yang menampung pasukan Amerika Serikat di Irak. Serangan itu merupakan balasan Iran atas tewasnya jenderal Qassem Soleimani di tangan AS pada 3 Januari.

Usai tragedi pesawat Ukraina, Iran dan AS terlihat sama-sama mencoba menurunkan ketegangan. Dalam pertemuan dengan Emir Qatar di Teheran, Presiden Iran Hassan Rouhani sepakat bahwa deeskalasi merupakan “satu-satunya solusi” untuk menurunkan ketegangan dengan AS.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *