Menpora Tak Mau Main-main Keluarkan Dana Olimpiade 2020

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan tak mau main-main untuk mengeluarkan dana pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk Olimpiade 2020 di Tokyo.

Ia menjamin anggaran pelatnas bisa cair pada Januari mendatang jika seluruh persyaratan dipenuhi cabang olahraga (cabor).
Supaya anggaran pelatnas bisa cair, Menpora menyebut harus ada Memorandum of Understanding (MoU) sebagai payung hukum. Sebab, jika terjadi kesalahan dalam pencairan anggaran bisa berisiko jadi temuan Badan Pengawas Keuangan (BPK).

Politikus Golkar itu juga memastikan dana anggaran untuk pelatnas tidak akan terlambat dengan syarat menunaikan syarat yang telah ditetapkan Kemenpora. Salah satunya adalah cabor-cabor tersebut sudah menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan anggaran di 2019.

“Kami tidak mau menanggung, nanti kena di BPK. Kalau cabor sudah oke, saya jamin [anggaran cair Januari]. Sekarang di sini tidak ada yang berani main-main [soal anggaran],” tegasnya.

Sampai akhir 2019, baru empat atlet yang dipastikan lolos ke Olimpiade 2020. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri dari cabor atletik 100 meter, atlet cabor panahan dari nomor recurve putra dan putri serta atlet menembak atas nama Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba yang turun di nomor 10 meter air rifle putri.

“Pokoknya yang sudah lolos kualifikasi pasti ada anggarannya. Januari ini kami usahakan anggaran persiapan Olimpiade 2020 turun,” ucap Menpora Zainudin di Kemenpora, Senin (23/12) malam.

Jumlah atlet yang bakal tampil di Olimpiade 2020 juga masih memungkinkan untuk bertambah. Sebab, kualifikasi atau perburuan tiket masih berlangsung sampai April atau Mei 2020 mendatang.

Zainudin meminta supaya atlet yang ikut dalam kualifikasi perebutan tiket ke Olimpiade adalah mereka-mereka yang punya kans lolos. Oleh karena itu, Kemenpora bakal meminta data-data peluang atlet yang bisa lolos ke Olimpiade dari NOC (National Olympic Committee) Indonesia.

“Kita harus tahu [mana saja yang punya peluang lolos ke Olimpiade], kalau cabor ikut kualifikasi tapi tidak ada kans lolos ya percuma juga. Maka itu kita juga berharap dari NOC Indonesia memberikan rekomendasi atlet mana yang berpotensi lolos,” jelasnya.

Sementara itu, terkait jadwal gelaran ASEAN Para Games (APG) 2020 di Filipina yang mundur menjadi Maret, Menpora memastikan hal itu tidak ada masalah dari sisi anggaran.

Apalagi perubahan ini jelas dan ada surat resmi pemunduran dari tuan rumah Filipina yang disampaikan ke pemerintah Indonesia maupun NOC.

“Iya, tidak masalah yang penting alasannya jelas. Yang tidak boleh itu alasannya tidak jelas, lalu kita keluarkan anggarannya. Pasti [ditambah anggarannya]. Ini kan uang negara, kalau jelas alasannya kami keluarkan pun tak ada masalah.

Kami akan komunikasi dengan Kemenkeu, ada kejadian pemunduran APG 2020. Ini persis seperti penambahan anggaran bonus SEA Games 2019 kemarin,” ungkap Zainudin.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : kahijinews.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *