Kategori Pemeran Anak Resmi Dihapus di FFI 2019

Panitia penyelenggara Festival Film Indonesia (FFI) 2019 resmi menghapus kategori nominasi untuk pemeran anak-anak. Ketua Komite FFI 2018-2020 Lukman Sardi mengungkapkan bahwa penghapusan ini sebagai bentuk penyetaraan bidang keaktoran dalam memperebutkan Piala Citra.

Menurut Lukman, mulai tahun ini kategori pemeran anak dilebur ke dalam pemeran utama pria dan wanita terbaik. Sayangnya, di tahun pertama penghapusan kategori itu, tak ada satu nama bintang cilik yang berhasil menjadi nomine.

“Dilebur [dalam] arti kata nama-nama itu ada, tapi ternyata mereka tidak terpilih menjadi nomine setelah bersaing dengan aktor lain,” kata Lukman saat ditemui usai pengumuman nominasi FFI 2019 pada Selasa (7/11) malam di La Moda Plaza Indonesia.

Lebih lanjut, Lukman mengatakan bahwa peleburan ini sebagai bentuk penyamarataan status aktor dalam berkarya.

“Ini sebenarnya aku mau memberi sesuatu begini, aktor ya aktor, tidak ada aktor cilik atau dewasa. Kita menjalankan pekerjaan yang sama, pola yang sama sebagai aktor, dan ini harusnya menjadi motivasi untuk aktor muda bisa bersaing,” paparnya.

“Jadi bukan sekadar ‘Ah gue cuma peran anak,’ tapi justru ini untuk meningkatkan regenerasi aktor di Indonesia secara kualitas, tidak ada lagi kotak-kotak,” tambah Lukman.

Dia memberi contoh bahwa aktor muda tak kalah hebat dengan yang dewasa. Itu terbukti dengan kemenangan Emir Mahira serta Albert Fakdawer yang lolos sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di usia remaja. Emir Mahira menang Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik untuk peran di ‘Rumah Tanpa Jendela’ pada 2011, kala berusia 14 tahun. Sementara, Albert menang Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik untuk peran sebagai Denias di ‘Senandung di Atas Awan’ pada 2006, saat masih berusia 13 tahun.

“Dan buat aku, justru itu harusnya untuk mengembangkan persaingan di dunia aktor lebih luas, dan anak-anak bisa merasa bahwa ketika menjadi aktor, ya saya adalah aktor, bukan aktor anak-anak. Jadi lebih bangga bersaing dengan aktor lain,” tambah Lukman.

Dengan begitu, Lukman lantas mengharapkan bahwa para produser tanah air kelak dapat membuat sebuah film yang bukan hanya film bertema anak, tapi film yang melibatkan anak dengan peran yang dieksplorasi lebih dalam.

Rencana penghapusan kategori ini sendiri telah disampaikan sejak penyelenggaraan FFI tahun lalu. Kala itu, Koordinator Komite Pemilihan dan Penilaian FFI Ria Irawan juga mengungkapkan bahwa kategori Pemeran Anak Terbaik akan dihapus pada penyelenggaraan 2019 demi penyetaraan pada bidang keaktoran.

“Kategori Pemeran Anak ditiadakan, karena harus adil. Aktor ya aktor, mau umurnya berapa,” kata Ria dalam penyelenggaraan FFI 2018.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kumparan.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *