Grogi Tunggu Hasil Rapat The Fed, Straits Times Memerah

Bursa saham acuan Singapura dibuka menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Rabu (18/9/2019), namun tak lama berselang terlihat melipir ke zona merah. Pelaku pasar terlihat mengambil sikap wait and see sambil menunggu hasil keputusan suku bunga acuan AS bulan ini.

Data perdagangan mencatat, Indeks Straits Times dibuka naik 0,14% ke level 3.187,34 poin. Lalu pada pukul 08:26 WIB melemah tipis 0,02% menjadi 3.182,51. Pada pukul 08.38, indeks acuan bursa Singapura ini menghijau di level 3.183.

Hasil rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed atau Federal Open Market Committee (FOMC) akan diumumkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Dalam rapat tersebut Gubernur The Fed Jerome Powell dan kolega sebelumnya diekspektasi untuk kembali menurunkan Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps).

Akan tetapi, proyeksi tersebut tampaknya mulai goyah. Pasalnya, sepekan lalu, CME Fedwatch mencatat probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps menjadi 1,5-2% mencapai 92,3%. Namun hari ini pukul 08:11 WIB sudah turun drastis menjadi 51,9%.

Terdapat beberapa sentimen yang membuat pelaku pasar kurang pede, di antaranya situasi geopolitik di Timur Tengah yang belum kondusif dan data perekonomian Negeri Paman Sam yang cukup baik belakangan ini.

Seperti diketahui, akhir pekan lalu 2 fasilitas pengolahan minyak di Arab Saudi mendapat serangan misil dari pesawat tanpa awak (drone). Serangan ini mengakibatkan berkurangnya produksi minyak Arab Saudi sebesar 5,7 juta barel/hari atau setara lebih dari 5% total produksi harian dunia.

Berkurangnya pasokan minyak global berpotensi menaikkan harga emas hitam yang berujung pada peningkatan inflasi. Hal ini dikarenakan industri harus mengeluarkan kocek lebih dalam untuk beban produksi dan transportasi.

Tingkat inflasi yang tinggi tentunya membuat The Fed emoh untuk menurunkan suku bunganya. Belum lagi perekonomian AS juga masih bergeliat.

Pada Agustus data produksi industri AS tercatat naik 0,6% secara bulanan (MoM) yang merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak Agustus 2018.

Lalu penjualan ritel Agustus juga tercatat tumbuh 0,4% secara bulanan dan berhasil mengalahkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters, yakni 0,2% (MoM).

Selain itu, indeks keyakinan konsumen untuk bulan September versi University of Michigan tercatat ada di level 92, naik dari perolehan bulan sebelumnya yang ada di 89,8.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *