Ekspor Malaysia Turun, Harga CPO Berpotensi Tertekan Lagi

Libur bursa berjangka Malaysia bukan lantas menyelamatkan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Harga produk komoditas andalan Indonesia dan Malaysia ini berpotensi terkoreksi karena ekspor minyak sawit dari Negeri Jiran itu melemah.

Pada penutupan perdagangan Minggu (13/9/2019), harga minyak sawit di bursa acuan Malaysia ditutup menguat tipis 0,05% ke level 2.190 ringgit/ton atau setara dengan US$ 526/ton.

Secara mingguan, performa minyak sawit di bursa acuan cenderung turun 1,4%. Meski hari ini bursa Malaysia libur terlebih dahulu untuk memperingati Malaysia Day, potensi koreksi harga masih terbuka.

Pasalnya, ekspor minyak sawit Malaysia mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan lalu. Dilansir dari Intertek Testing Services, ekspor produk minyak kelapa sawit untuk periode 1-15 September 2019 mengalami penurunan 5,5% ke 714.215 ton dari 755.820 ton pada Agustus bulan lalu.

Dari 6 jenis produk minyak sawit yang diekspor oleh Malaysia, 4 jenis minyak mengalami penurunan jumlah ekspor sedang sisanya mengalami kenaikan. Empat jenis minyak sawit yang mengalami penurunan adalah jenis palm olein, palm stearin, crude palm kernel oil dan palm fatty acid distillate. Dua jenis produk yang harganya naik adalah CPO dan palm oil.

Ekspor produk minyak sawit ke Eropa cenderung stabil walau mengalami koreksi tipis dibanding Agustus. Ekspor ke Eropa menurun 415 ton atau setara 0,35%. Ekspor ke India dan sekitarnya juga turun 44.910 ton atau 19,3%. Sebaliknya, ekspor ke China justru naik sebesar 22.765 ton atau naik 16,4% dibandingkan bulan Agustus.

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : cnbcindonesia.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *