Harga Emas Makin Mengilap Karena Sentimen Global

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp755 ribu per gram pada Selasa (13/8) atau naik Rp6 ribu dari Rp749 ribu per gram dibandingkan kemarin. Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) naik sebesar Rp6.000 dari Rp677 ribu per gram menjadi Rp683 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp402 ribu, 2 gram Rp1,45 juta, 3 gram Rp2,16 juta, 5 gram Rp3,59 juta, 10 gram Rp7,12 juta, 25 gram Rp17,7 juta, dan 50 gram Rp35,33 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,6 juta, 250 gram Rp176,25 juta, 500 gram Rp352,3 juta, dan 1 kilogram Rp704,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX sebesar US$1.529 per troy ons pada hari ini. Sedangkan harga emas di perdagangan spot berada di posisi US$1.517,23 per troy ons.

Analis Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti memperkirakan laju harga emas akan melanjutkan penguatan pada hari ini hingga akhir pekan nanti. Sebab, beberapa sentimen positif masih terus menopang pergerakan harga komoditas tersebut.

Pertama, kelanjutan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China mulai menjurus ke perang mata uang. Kedua, tren pelonggaran kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral di dunia masih terus berlanjut.

Khususnya, proyeksi tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve dalam jangka menengah. Ketiga, meningkatnya tren perlambatan ekonomi global.

Keempat, gairah harga emas juga mendapat dorongan dari keputusan bank sentral China, People’s Bank of China (PBoC) yang mendevaluasi nilai tukar yuan ke level terendah sejak April 2008. Keputusan ini merupakan respons China atas rencana penetapan tarif bea masuk impor terbaru dari AS pada 1 September mendatang.

“Ini semua akan memperkuat status emas sebagai asset safe haven yang paling dimintai, sehingga mempertahankan tren positif harga emas,” ungkap Sakti kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/8).

Untuk itu, Sakti merekomendasikan pembelian emas sebagai aset selama harga emas dunia berada di kisaran US$1.505,8 per troy ons. Sementara, ia memproyeksi harga emas dunia akan resistance di posisi US$1.506 sampai US$1.527,3 per troy ons dan support di US$1.473 sampai US$1.492 per troy ons pada hari ini.

Sedangkan untuk sepekan, harga emas akan dunia akan resistance di posisi US$1.526 sampai US$1.628 per troy ons. Lalu, support berada di posisi US$1.336 sampai US$1.453,6 per troy ons.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Eksplorasi.id

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *