Afghanistan Mau Perdamaian dengan Taliban Dibahas di Jerman Bulan Depan

Pemerintah Afghanistan mengatakan pembahasan perdamaian dengan Taliban baru akan dilakukan dua minggu nanti. Pembicaraan tatap muka yang banyak ditunggu-tunggu itu akan digelar di Jerman.

Seperti dilansir Anadolu Agency, Minggu (28/7/2019), pernyataan itu disampaikan Menteri Negara Urusan Perdamaian Afghanistan, Abdul Salam Rahimi. Salam Rahimi mengatakan tim perunding untuk pembicaraan damai sudah dipersiapkan.

Pembantu dekat Presiden Mohammad Ashram Ghani ini mengatakan tim tersebut beranggotakan 15 orang termasuk para cendekiawan agama, perempuan dan anggota masyarakat sipil yang mewakili Kabul.

Menyambut pembahasan damai, Salam Rahimi juga menyerukan pengurangan kekerasan di Afghanistan.

Sebuah radio lokal, Salam Afghanistan, pada awal minggu ini melaporkan pembicaraan akan diadakan di Jerman.

Jerman akan menjadi tuan rumah dialog, sama seperti Qatar yang telah menjadi tuan rumah dialog perdamaian yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat sipil Afghanistan, Taliban, dan pejabat Afghanistan dalam kapasitas pribadi.

Utusan Jerman untuk Afghanistan, Potzel Markus dan utusan khusus Menteri Luar Negeri Negara Qatar, Mutlaq bin Majed Al-Qahtani telah membuka dialog di Doha.

“Kami telah mengambil inisiatif untuk dialog ini untuk membuka jalan bagi perdamaian di Afghanistan. Pembicaraan tidak cukup. Dialog harus berubah menjadi proses negosiasi yang bermakna. Masa depan Afghanistan hanya dapat ditentukan oleh orang Afghanistan,” demikian cuitan utusan Jerman, Potzel Markus.

Belum ada reaksi langsung dari Taliban tentang pernyataan baru-baru ini oleh menteri Afghanistan mengenai pembicaraan damai.

Sebelumnya, delegasi Taliban berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pertemuan ulama internasional. Taliban juga akan membahas perdamaian dengan Afghanistan.

Delegasi yang beranggotakan 8 orang itu dipimpin wakil komandan Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar. Mereka terbang dari Qatar pada Jumat (26/7).

“Selama perjalanan ini, pembicaraan akan berkisar pada hubungan politik yang baik antara kedua negara, perdamaian dan pentingnya kerja sama masa depan dengan Afghanistan,” kata juru bicara Taliban Zabihulllah Mujahed seperti dilansir Anadolu Agency, Minggu (28/7).

Jakarta direncanakan menjadi tuan rumah konferensi Ulama dan para cendekiawan Muslim dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia. Dirjen Kementerian Luar Negeri RI untuk untuk Asia, Pasifik, dan Afrika, Desra Percaya, telah mengunjungi Kabul, Afghanistan pada awal Juli 2019.

Dewan Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan kedatangan Desra saat itu membahas kemitraan Indonesia dalam proses perdamaian. Menlu RI Retno Marsudi juga bertemu dengan Baradar di Doha, Qatar pada Mei lalu.

 

 

 

 

 

 

Sumber : detik.com
Gambar : Pexels

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *