Indonesia Sumbang Rp14 Miliar untuk Atasi Perubahan Iklim

Indonesia akan menyumbangkan dana sebesar US$1 juta setara Rp14 miliar (mengacu kurs Rp14 ribu per dolar AS) kepada The Archipelagic and Island States (AIS). Forum ini merupakan wadah bagi negara kepulauan untuk mengangkat isu kelautan dan mitigasi dampak perubahan iklim, dimana Indonesia sebagai pelopornya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan mengatakan bantuan itu akan diserahkan melalui Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan atau The United Nations Development Programme (UNDP).

“Negara-negara pulau itu banyak yang punya masalah, masalah suhu. Bisa juga pulau-pulau itu dengan naiknya suhu bumi, pulau-pulau itu juga bisa hilang,” katanya, Selasa (16/7).

Sumbangan tersebut akan digunakan untuk pendanaan berbagai proyek menyangkut perubahan iklim dan perlindungan laut. Saat ini, tercatat 49 negara resmi bergabung dalam AIS Forum.

“Kami tidak mengira akan sebanyak itu (negara anggota AIS),” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman Purbaya Yudhi Sadhewa mengatakan dana tersebut akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pencairan dana dilakukan secara bertahap dari APBN 2019 hingga APBN 2021 nanti.

“Jadi US$300 ribu dari APBN 2019, setelah itu US$350 ribu (APBN 2020), dan sisanya 2021. Kami harapkan negara lain juga ikut kontribusi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNDP di Indonesia Christophe Bahuet mengatakan forum itu merupakan bukti keseriusan Indonesia dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

“AIS Forum adalah bukti komitmen Indonesia untuk mencapai sustainable development goals (SDGs) terutama untuk mengatasi perubahan iklim,” ujarnya.

Indonesia menginisiasi pembentukan AIS pada 2017. Selanjutnya, forum itu diresmikan pada November 2018.

Negara-negara yang tergabung dalam AIS antara lain Kuba, Pulau Comoro, Siprus, Fiji, Guinea-Bissau, Indonesia, Jamaika, Madagaskar, Selandia Baru, Papua Nugini, Saint Kitts dan Nevis, Sri Lanka, Seychelles, Singapura, Kepulauan Solomon, Suriname, dan Timor Leste.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *