Harga Emas Tertahan Rilis Data Tenaga Kerja

Setelah menyentuh rekor tertinggi, harga emas turun akibat aksi jual. Jumat (5/7) pukul 7.58 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.419,90 per ons troi, turun 0,07% jika dibandingkan dengan harga Rabu (3/7) pada US$ 1.420,90 per ons troi.

Rabu pekan ini, harga emas berjangka ini mencapai level tertinggi sejak diluncurkan pada September 2017 lalu.

Sementara harga emas spot pagi ini berada di US$ 1.416,01, turun tipis dari posisi kemarin pada US$ 1.416,08. Harga emas spot mencapai level tertinggi dalam enam tahun terakhir pada 25 Juni 2019 lalu. Saat itu, harga emas berada di US$ 1.423,44 per ons troi.

Harga emas cenderung tertahan aksi tunggu pasar akan data nonfarm payrolls yang akan dirilis hari ini. Para analis pasar menilai, data ini akan menjadi indikasi awal rencana pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve yang diramal terjadi Juli mendatang.

Prediksi awal, nonfarm payrolls naik menjadi 160.000 pada bulan Juni. Angka ini lebih dari dua kali lipat bulan Mei yang hanya 75.000.

“Investor sudah sangat bullish terhadap emas, tetapi tidak mendorongnya ke level tertinggi baru,”kata Georgette Boele, analis ABN AMRO kepada Reuters. Dia menambahkan, berita terbaru tidak mampu menyetir harga lebih tinggi lagi.

“Pasar saham mungkin menjadi bagian dari penyebab harga emas yang tertahan,” ungkap analis Commerzbank dalam catatan. Sebelum libur hari kemerdekaan AS, pasar saham kompak menguat.

Dari sisi teknikal, resistance terkuat harga emas berada di US$ 1.435 per ons troi. Wang Tao, analis teknikal Reuters mengatakan, bahwa harga emas akan menuju ke US$ 1.443-US$ 1.456 jika level tersebut ditembus.

 

 

 

 

Sumber : kontan.co.id
Gambar : bisnis.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *