The Fed Tak Agresif Pangkas Bunga, Yen Jepang Balik Melemah

Mata uang yen Jepang melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (26/6/19), menjauhi level terkuatnya dalam 6 bulan terakhir.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mengindikasikan tidak akan agresif dalam memangkas suku bunga. Pada pukul 8:25 WIB yen diperdagangkan di kisaran 107,34/US$ atau melemah 0,16%.

Pada perdagangan Selasa kemarin, yen sempat berada di level 106,77/US$ menjadi yang terkuat sejak 3 Januari, mengutip data dari Refinitiv.

Presiden The Fed St. Louis, James Bullard, salah satu anggota pembuat kebijakan atau Federal Open Market Committee (FOMC) yang memilih untuk memangkas suku bunga pada rapat kebijakan moneter pekan lalu, kali ini justru mengesampingkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).

“Duduk di sini hari ini, saya rasa 50 basis poin akan berlebihan,” ujarnya kepada Bloomberg TV dan dikutip Reuters.

“Saya tidak merasa situasi saat ini benar-benar meminta hal tersebut namun saya bersedia menurunkan 25 basis poin… Saya tidak suka mendahului pertemuan (The Fed) karena banyak hal bisa berubah hingga saat itu tiba. Namun, jika saya harus memutuskan hari ini, itulah yang akan saya lakukan,” lanjutnya.

Sementara itu sang pimpinan alias Gubernur The Fed, Jerome Powell, menegaskan The Fed tetap independen, tidak terpengaruh tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang terus mendesak untuk menurunkan suku bunga.

Begitu juga tidak terpengaruh dengan spekulasi pasar keuangan yang melihat The Fed akan memangkas suku bunga secara agresif.

“The Fed bebas dari tekanan-tekanan politik jangka pendek,” kata Powell saat berbicara di Dewan Hubungan Internasional di New York, dilansir dari Reuters.

“Kami tidak ada urusan mencoba bekerja berdasarkan pergerakan sesaat di sektor finansial. Kami harus melihat lebih jauh dari itu,” ujarnya ketika ditanya mengenai kemungkinan The Fed mengecewakan pasar karena tidak mewujudkan harapan penurunan bunga acuan secara agresif itu.

Berkat dua pernyataan tersebut dolar terlihat mulai perkasa dan perlahan mulai bangkit dari kemerosotan. The Fed akan mengumumkan suku bunga pada 31 Juli waktu AS atau tanggal 1 Agustus dini hari waktu Indonesia.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar :Liputan6.com

 

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *