Perang Dagang masih Jadi Penekan Harga Minyak Pekan Lalu

Harga minyak dunia melemah sepanjang pekan kemarin. Pelemahan dipicu oleh melambatnya proyeksi permintaan global ke depan akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Dilansir dari Reuters, Senin (17/6), harga minyak mentah berjangka Brent pada Jumat (14/6) lalu ditutup di level US$62,01 per barel atau melandai sekitar 2 persen. Pelemahan tersebut telah terjadi selama 4 pekan berturut-turut.

Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) yang merosot hampir 3 persen menjadi US$52,51 per barel.

“Proyeksi permintaan yang tergerus menahan harga di tengah berbagai tensi,” ujar Partner Again Capital LLC John Kilduff di New York.

Menurut Kilduff, perlambatan ekonomi telah menggerus pertumbuhan permintaan. Kondisi itu membayangi tensi yang terjadi antara Iran dan AS. Akibatnya, harga terjebak di pola tertahan.

“Kita menghadapi jalan buntu di sini,” ujar Kilduff.

Badan Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan untuk 2019 sebesar 100 ribu barel per hari (bph) menjadi 1,2 juta bph. Pertimbangannya adalah memburuknya prospek perdagangan dunia.

Bahkan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global akan lebih rendah menjadi 1,14 juta bph. Meski demikian, proyeksi pertumbuhan permintaan IEA untuk 2020 diperkirakan naik menjadi 1,4 juta bph.

Dari sisi pasokan, pada Kamis (13/6) lalu, serangan pada dua kapal tanker di dekat Iran dan Selat Hormuz mendongkrak harga sekitar 4,5 persen. Serangan yang terjadi di zona paling penting untuk pasokan minyak dunia itu terjadi untuk kedua kalinya pada bulan ini, seiring memanasnya tensi antara AS dan Iran.

Pemerintah AS menyalahkan Iran terkait serangan tersebut. Tudingan tersebut memicu bantahan dan kritik dari Iran. Selang sehari, pada Jumat (14/6), harga minyak kembali menguat sekitar 1 persen mengingat serangan pada 2 kapal tanker di Teluk Oman itu memicu sentimen akan terjadinya gangguan pasokan.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : PORTONEWS

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *