Kemenhub: Pengemudi Ojol Puas Dengan Tarif Baru

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi angkat bicara terkait keluhan aplikator ojek online (ojol). Keluhan yang muncul yakni terkait penurunan permintaan layanan pasca-kenaikan tarif ojol.

Budi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei terkait penerapan tarif ojol. Hal ini dilakukan untuk mendapat masukan baik dari pengemudi maupun masyarakat. Rencananya, hasil survei akan diumumkan pada 18 Mei nanti.

“Dari kita melakukan survei. Ada dua lembaga, satu dari badan Litbang Kementerian Perhubungan, satu lagi lembaga survei yang independen,” kata dia saat ditulis, Jumat (17/5/2019).

Dari hasil survei Balitbang, Budi mengaku sudah dilaporkan kepada Menteri Perhubungan untuk melihat bagaimana persepsi, opini, dan respon pasarnya maupun pengemudinya.

Hasil survei menunjukkan, dari sisi pengemudi rata-rata menyatakan puas dengan tarif baru. Sebab mereka mendapat hasil yang lebih dari sebelumnya.

“Dari masyarakat bagimana? Memang kalau misalkan dari 100 responden, 60 orang atau 60 persen diantaranya rela dengan tarif yang sekarang karena kan walau ada penambahan nilainya ratusan dari Rp 1.850 menjadi Rp 2.000 sekian,” jelas dia.

Masyarakat Bisa Menerima Tarif Baru

Dari survey tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat dapat menerima pemberlakuan tarif baru. “Tarif yang dari kita yang net nanti tambah 20 persen itu gross-nya mungkin masih terjangkau. Jadi artinya saya tidak tahu kalau dari pihak aplikator kalau terjadi penurunan,” ungkapnya.

“Saya kira gini, saat puasa awal kondisi ekonomi menurun. Masyarakat 60 persen setuju kalo itu untuk kesejahteraan pengemudi,” pungkas Budi.

 

 

 

 

 

sumber : liputan6.com
Gambar : Kompasiana.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *