Setelah 3 Hari Perjalanan dari Hanoi, Kim Jong Un Tiba di Korea Utara

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tiba di rumah pada Selasa (5/3/201) setelah menyelesaikan perjalanan melalui China dari pertemuan puncaknya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Hanoi.

Pertemuannya dengan Trump berakhir tanpa perjanjian nuklir.

Kembalinya Kim ke Pyongyang menandai akhir dari perjalanan sejauh 4.000 kilometer (2.500 mil) dengan kereta lapis baja berwarna hijau zaitun-nya. Dia berangkat dari Vietnam -tempat pertemuan puncaknya yang kedua dengan Trump- akhir pekan lalu.

Pembicaraannya dengan pemimpin AS itu diikuti dengan kunjungan resmi ke Vietnam. Kim menyempatkan diri memberi penghormatan kepada pemimpin revolusioner negara itu, Ho Chi Minh.

“Kim Jong Un tiba di rumah pada hari Selasa setelah berhasil menyelesaikan kunjungan niat baik resminya ke Republik Sosialis Vietnam,” demikian laporan kantor berita resmi KCNA, seperti dikutip AFP.

“Pada pukul 03.00 dini hari, keretanya memasuki halaman stasiun kereta api di Pyongyang,” lanjut KCNA.

Laporan berita itu juga menyebut bahwa para pejabat senior menyambut Kim dengan ucapan selamat.

Saat kembali ke Korut, Kim menaiki kereta dari stasiun perbatasan Dong Dang di Vietnam pada Sabtu kemarin, sambil tersenyum dan melambaikan tangan kepada orang banyak.

Rute perjalanannya melalui Tiongkok tidak diketahui, juga tidak diketahui apakah dia mampir untuk bertemu Presiden Xi Jinping saat perjalanan pulang.

Perjalanan Kim ke Vietnam merupakan yang pertama yang dilakukan oleh pemimpin Korut sejak 1964, ketika kakeknya Kim Il Sung juga melakukan perjalanan dengan kereta api.

Pembicaraan antara Kim dan Trump di Hanoi selesai dengan tiba-tiba, dan tanpa hasil. Acara penandatanganan dibatalkan setelah keduanya gagal mencapai kesepakatan soal program nuklir Korea Utara dengan imbalan pencabutan sanksi.

Setelah kejadian itu, kedua pihak berusaha menyalahkan sikap keras kepala satu sama lain.

Trump bersikeras Korut ingin semua sanksi yang dikenakan atas program senjata nuklir dicabut.

Namun dalam jumpa pers larut malam yang jarang terjadi, menteri luar negeri Korut menegaskan Kim hanya ingin meredakan beberapa hal, dan bahwa usulannya untuk menutup semua fasilitas produksi nuklir di kompleks Yongbyon adalah tawaran terbaik dan terakhir dari Korut.

Meskipun mengalami kebuntuan, kedua belah pihak menyatakan terbuka untuk dialog lebih lanjut.

 

Sumber : inews.id
Gambar : iNews

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *