Baru 2 Pekan Menjabat, Komandan Wanita Tim Akrobat F-16 AS Ini Dicopot

Seorang pilot perempuan yang mencatat sejarah dengan memimpin tim akrobat jet tempur Amerika Serikat ( AS) dilaporkan dicopot dari jabatannya. Kapten Zoe Kotnik merupakan komandan Tim Demo Viper F-16, satuan yang memamerkan aksi udara yang rumit di berbagai acara penting.

Angkatan Udara AS (USAF) menuturkan, keberadaan Tim Viper membantu upaya perekrutan hingga memamerkan kemampuan pesawat kepada sekitar 10 juta penonton.

Kapten Alannah Staver, Kepala Hubungan Publik Pangkalan Shaw dikutip BBC Selasa (12/2/2019) berkata, Kotnik dicopot pada Senin (11/2/2019). Adapun Direktur Hubungan Publik Komando Pertempuran Udara Kolonel Allen Herritage berujar, Kotnik dicopot setelah dianggap gagal menunjukkan kemampuan dalam memimpin.

Dilaporkan New York Post, dia bakal digantikan oleh Mayor John Waters yang merupakan Komandan Tim Viper pada 2018 lalu. Kepada Air Force Times, Komandan Fighter Wing 20 Kolonel Derek O’Malley mengatakan, dia ingin Kotnik belajar dari kesalahan tanpa harus menerima cemoohan publik.

“Kami mempunyai ribuan pilot di seluruh Angkatan Udara yang melayani negara ini, dan saya tahu mereka semua tidak sempurna,” kata O’Malley. “Ini merupakan momen berat bagi Kapten Kotnik.

Namun, dia dikelilingi oleh kolega yang bakal segera memulihkan kepercayaan dirinya,” lanjutnya. Kotnik tidak merespon keputusan pencopotan jabatan tersebut, dengan BBC memberitakan dia menutup akun media sosialnya. Staver menambahkan, Kotnik bakal bertugas dalam peran “non-pengawas” di Shaw, dengan pertunjukan Viper pertamanya dijadwalkan pada 30-31 Maret.

Kotnik diumumkan sebagai Komandan Tim Viper pada 29 Januari dalam suasana meriah dan penuh kegembiraan. Bahkan dia diperkenalkan seperti karakter komik. Perwira berjuluk Sis itu menuturkan, penunjukan dirinya sebagai komandan perempuan pertama Viper membuatnya bisa menjadi pengaruh bagi generasi muda.

“Saya tahu seberapa besar pengaruh pameran udara dan melihat generasi muda mulai mempertimbangkan bakal jadi seperti apa mereka di masa depan,” terangnya. Kotnik lulus dari Akademi Penerbangan pada 2011 sebelum mendapatkan lencana terbang (wing) pada Oktober 2013 saat dia belajar mengoperasikan F-16C Fighting Falcon.

Dia pernah bertugas setahun di Kunsan, Korea Selatan, sebelum kembali dan mengemban jabatan sebagai instruktur pilot jet tempur. Dia juga pernah dipercaya mengemban operasi pertahanan udara anti-terorisme Noble Eagle, dan mengantongi 1.000 jam terbang.

 

Sumber : internasional.kompas.com
Gambar : Kompas Internasional

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *