Kekhawatiran Perang Dagang Kembali Angkat Dolar AS

Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mayoritas mata uang seiring meningkatnya kekhawatiran ketegangan perdagangan antara AS-China dan perlambatan perekonomian global. Kekhawatiran tersebut membuat selera investor terhadap aset safe haven dolar AS meningkat.

“Pembicaraan AS-Cina adalah fokus utama untuk minggu ini dan kekuatan dolar merupakan indikasi sentimen pasar yang mulai berhati-hati sekarang,” kata Nick Twidale, chief operating officer di Rakuten Securities seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/2/2019).

Para negosiator AS minggu ini mendesak China untuk mereformasi cara memperlakukan kekayaan intelektual perusahaan AS untuk mencegah kenaikan tarif pada impor Tiongkok.

Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia ini telah menjadi pendorong utama sentimen investor global selama setahun terakhir. Kepercayaan pasar terpukul pekan lalu ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping sebelum batas waktu 1 Maret yang ditetapkan oleh kedua negara untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

Trump telah berjanji untuk meningkatkan tarif impor Tiongkok senilai 200 miliar dolar AS menjadi 25 persen dari 10 persen saat ini jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan pada 2 Maret.

Dolar AS tetap melaju positif meskipun Federal Reserve mengambil sikap dovish pada pertemuan kebijakan terakhir pada bulan Januari. Untuk saat ini, investor beralih ke greenback karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang tajam. Bulan lalu, Dana Moneter Internasional juga menurunkan perkiraan pertumbuhan global.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, sedikit lebih tinggi di 96,64, di jalur untuk kenaikan hari kedelapan berturut-turut. Dolar AS naik 0,1 persen versus yen menjadi 109,82.

Euro melemah versus greenback menjadi 1,1322 dolar AS, sementara dolar Australia 0,15 naik menjadi 0,7099 dolar AS, setelah pekan lalu melemah 2,2 persen.

Sementara itu, sterling turun 0,1 persen menjadi 1,2935 dolar AS. Pedagang memperkirakan pound akan tetap stabil di tengah meningkatnya ketidakpastian politik atas proses Brexit.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : inews.id
Gambar : Liputan6.com

 

 

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *