Gara-gara Rupiah Terkapar, IHSG Akhiri Sesi I di Zona Merah

Dibuka menguat tipis 0,03%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengakhiri sesi 1 di zona merah. IHSG melemah 0,09% ke level 6.515,79.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong pelemahan IHSG di antaranya: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (-3,27%), PT Astra International Tbk/ASII (-1,23%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,4%), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-0,56%), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (-0,87%).

IHSG melemah kala bursa saham regional diperdagangkan bervariasi: indeks Shanghai naik 0,83%, indeks Hang Seng naik 0,23%, indeks Straits Times turun 0,48%, dan indeks Kospi turun 0,05%.

Pelaku pasar harap-harap cemas menantikan hasil dari negosiasi dagang AS-China yang digelar mulai hari ini. Pada hari ini, pertemuan yang digelar di Beijing adalah di tingkat wakil menteri, di mana Deputi Kepala Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish memimpin delegasi AS.

Sementara itu, dialog tingkat menteri dijadwalkan berlangsung pada Kamis dan Jumat, melibatkan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Kementerian Perdagangan China pada hari Sabtu menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua negara akan melakukan diskusi lebih dalam mengenai beberapa isu bersama berdasarkan apa yang mereka bahas pekan lalu di Washington. Kementerian tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai topik pembicaraan pekan ini.

Dari AS, pelaku usaha di Negeri Paman Sam pesimistis bahwa rangkaian pertemuan di Beijing pekan ini akan menelurkan hasil yang signifikan.

“Ada indikasi bahwa pemimpin kedua negara bersedia untuk menyelesaikan semua hambatan. Namun kami juga mendengar bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya memperkirakan kedua pihak tidak menghasilkan sesuatu pekan depan,” tegas Erin Ennis, Senior Vice President US-China Business Council, mengutip Reuters.

Sebagai informasi, pertemuan ini menjadi sangat penting mengingat periode gencatan senjata antar keduanya akan segera berakhir pada 1 Maret. Terlebih, Presiden AS Donald Trump sudah menegaskan bahwa dirinya tidak akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum 1 Maret.

Seperti yang diketahui, Gedung Putih belum lama ini menegaskan bahwa bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan tetap dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%), jika kesepakatan dagang tak juga tercapai hingga periode gencatan senjata berakhir.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Investasi Kontan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *