Rupiah Makin Loyo Dekati Level Rp14 Ribu per Dolar AS

Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Jumat (8/2) dibuka melemah 0,05 persen menjadi Rp13.975 per dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi kemarin Rp13.972 per dolar AS.

Rupiah pun kembali bergerak pada perdagangan pagi ini. Hingga pupuk 08.50 WIB, rupiah berada di posisi Rp13.985 per dolar AS.

Bersama rupiah, sejumlah mata uang negara Asia juga turut melemah. Dolar Singapura melemah 0,05 persen, won Korea Selatan turun 0,03 persen, dan yuan China turun 0,04 persen. Kemudian ringgit Malaysia dan baht Thailand kompak melemah turun 0,05 persen

Sementara yen Jepang menguat 0,07 persen, dolar Hong Kong 0,02 persen, dan peso Filipina 0,05 persen. Rupee India bahkan menguat 0,15 persen, paling tinggi di Asia.

Di sisi lain, beberapa mata uang negara maju juga kompak melemah. Dolar Australia anjlok paling tajam 0,41 persen, sementara euro turun tipis 0,01 persen, dolar Kanada turun 0,08 persen, franc Swiss 0,03 persen, dan rubel Rusia 0,13 persen. Sedangkan poundsterling Inggris terpantau stagnan terhadap dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra meramalkan gerak rupiah akan tertekan sentimen eksternal, yaitu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Ia mengungkapkan bank sentral Inggris telah menurunkan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris di tahun ini dari 1,7 persen menjadi hanya 1,5 persen. Pernyataan tersebut seakan mengafirmasi adanya potensi perlambatan ekonomi dunia.

“Faktor eksternal, yaitu kekhawatiran perlambatan ekonomi global akan menjadi penekan laju rupiah hari ini,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, data pertumbuhan produksi Jerman yang baru saja dirilis juga menunjukkan adanya ancaman pelemahan ekonomi global. Data dari Kantor Statistik Jerman menyebut produksi industri Jerman turun 0,4 persen pada Desember 2018. Ini memberikan sinyal, bahwa pertumbuhan ekonomi Jerman melemah.

Ariston memprediksi nilai tukar rupiah hari ini bergerak di rentang Rp13.930-Rp14.050 per dolar AS.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Market Bisnis

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *